Yohanes 10:1-18
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
Akulah pintu bagi domba-domba itu...
siapa saja yang masuk melalui Aku,
ia akan diselamatkan dan ia akan masuk dan keluar serta menemukan padang rumput.
(Yohanes 10:7, 9)
Pada 20 Mei 2013, tornado dahsyat menerjang Oklahoma, Amerika Serikat. Angin kencang 300 km/jam itu meluluhlantakkan semua daerah yang diterjangnya. Ada guru di SD Plaza Towers yang menjadi “tameng hidup” bagi murid-muridnya. Bagaimana tidak? Ia berbaring di atas tubuh enam murid di kamar mandi sekolah, agar anak-anak itu tak tercabut oleh pusaran tornado! Akibatnya, ia mengalami luka cukup serius di sekujur tubuh. Ya, ia bukan hanya guru yang mentransfer ilmu, tetapi juga mentransfer hidup bagi murid-muridnya.
Itulah ciri gembala yang sesungguhnya—menurut Yesus. Gembala upahan akan lari saat ada bahaya. Sebaliknya, setiap petang gembala sejati membawa seluruh dombanya masuk ke kandang, lalu ia akan tidur di pintu kandang. Ia tidur di situ agar bisa cepat tahu bila ada binatang buas yang hendak memasuki kandang untuk menerkam domba-dombanya.
Yesus adalah Gembala sejati manusia. Dia berkata: “Akulah pintu ke domba-domba itu”. Di bukit Kalvari, Dia memasang badan-Nya menjadi “tameng hidup” yang menyelamatkan domba-domba-Nya dari maut. Dan, salib Kalvari menjadi pintu menuju surga—tempat teraman dari semua badai keganasan dunia yang sedang menuju kehancuran. Yesus bukan hanya mengajarkan jalan keselamatan, Dia sendirilah jalan keselamatan itu. Dia mengurbankan hidup-Nya demi memperdamaikan manusia dengan Allah, agar setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Sudahkah Anda memercayai-Nya dan menyambut keselamatan-Nya?
SIKAP DAN KEPUTUSAN KITA TERHADAP YESUS SAAT INI
MENENTUKAN NASIB KITA DALAM KEKEKALAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar