Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Selasa, 03 Oktober 2023

Tahu Batas

Kejadian 39:1-23

Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini 
dan berbuat dosa terhadapAllah? 
(Kejadian 39:9)

”Saat Yusuf masuk ruangan, teman-teman nyonya Potifar yang sedang mengiris-iris bawang terluka jarinya. Itu karena mata mereka berpindah pandangan dari bawang ke wajah Yusuf yang amat tampan dan memesona.” Demikianlah penggalan cerita religius Arab yang hendak menggambarkan betapa elok paras Yusuf dan betapa besar dampaknya ketampanannya. Tidak heran jika istri Potifar terbakar asmara olehnya.

Sebetulnya bila Yusuf mau menyambut bujukan istri Potifar untuk tidur bersama (ay 7), bisa saja skandal itu aman. Istri Potifar mungkin akan berusaha keras menutupinya. Namun, pertimbangan Yusuf bukan sekadar hitung-hitungan situasional. Ia melihat semua peristiwa ini dari sudut pandang spiritual, yakni dalam konteks hubungan seseorang di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu ketika istri Potifar menggodanya secara seksual, respon Yusuf jelas. Katanya, ”Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (ay. 9b). Yusuf bukan saja tahu batas wewenang yang diberikan oleh Potifar kepadanya (ay. 9a), ia terlebih lagi juga tahu batas mana yang ditentukan Tuhan. Bagi Yusuf, tarikan garis batas yang jelas itu mengundang adanya sikap yang tegas. Itulah Yusuf, orang yang tak hanya elok parasnya, namun juga elok spiritualitasnya.

Kita tahu bahwa godaan yang mendatangi kita bukanlah hal yang batasnya tak jelas. Namun, tahu saja tidak cukup. Kita diminta bertindak pas dengan apa yang kita tahu sebagai batas yang tak boleh diterabas itu.— DKL

KEELOKAN HATI MEMBENTENGI KITA
TERHADAP GODAAN YANG MENYERANG BERTUBI

Fokus pada Allah

1 Samuel 17:40-58

Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: 
“Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, 
tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, 
Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." 
(1 Samuel 17:45)

Konsentrasi dan fokus sangat vital dalam berkendaraan di jalan raya. Tanpa itu, kemungkinan terjadi kecelakaan makin meningkat. Di sepanjang jalan banyak iklan, informasi atau pemandangan yang bisa mengalihkan fokus kita. Jika tidak berhati-hati, kita dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Agar tetap aman, fokus dan konsentrasilah.

Dalam perjalanan hidup banyak masalah dan pergumulan yang berusaha mengalihkan fokus kita dalam mempercayai Allah. Kadang-kadang ia hadir melalui kondisi keuangan yang sulit, jodoh yang tak kunjung datang, karier yang seakan jalan di tempat, penyakit yang menahun, dan lain-lain. Tidak sedikit orang yang fokusnya teralih dari Tuhan karena tarikan dan godaan masalah yang begitu kuat.

Untuk itu, kita perlu belajar menjaga fokus dan kepercayaan kita. Seperti Daud yang tidak terpengaruh sedikit pun oleh ancaman Goliat, kita dapat meneguhkan hati dalam menghadapi setiap godaan yang diperhadapkan kepada kita. Bagaimana pun besarnya godaan itu, kita harus berani berkata tidak terhadapnya.

Landasan keteguhan kita adalah kepercayaan yang kokoh di dalam Tuhan. Keyakinan akan pemeliharaan dan kasih setia-Nya akan memampukan kita menghadapi semua tekanan hidup yang berat sekali pun. Seperti dalam persahabatan, semakin kita mengenal-Nya semakin besar kepercayaan kita kepada-Nya. Karena itu, arahkanlah fokus hidup kita untuk semakin mengenal Allah yang kita percayai, Allah yang berkuasa atas semua pergumulan hidup kita.

BERFOKUS KEPADA TUHAN MENEGUHKAN KITA
DALAM MENGHADAPI MASALAH HIDUP