Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Kamis, 04 Juli 2024

Dialog antar umat beragama dan berbudaya.

Bersanding bersama umat beragama lain dan berbudaya berbeda sehingga tercipta perpaduan kasih persaudaraan diantara umat manusia agar terwujuf kerukunan kedamaian dan kesejahteraan bersama di tengah masyarakat yang beraneka ragam agama budaya dan latar belakang.





Kebersamaan dengan para penyuluh agama baik Hindu Kristen dan Katolik di kabupaten Bantul untuk mengedepankan kerukunan dan kedamaian sebagai para tokoh agama di tengah masyarakat. 


Saat-saat ada peristiwa kematian orang beriman di tengah masyarakat selalu siap sedia membantu mendukung menghargai dengan caranya masing-masing agar suasana kedamaian kerukunan di tengah masyarakat lewat saling menghormati agama dan kepercayaan warga masyarakat Indonesia pada umumnya.


Dialog itu terjadi saat ada kebersamaan terutama ada peristiwa yang mempersatukan seperti hari raya ataupun perayaan bersama agar warga yang beraneka ragam agama dan kepercayaan serta budaya dapat menyatu untuk merasakan kedamaian dan kerukunan bersama.


Sejak dini pendampingan anak-anak pun diajak agar mampu menghormati menghargai perbedaan yang ada untuk semakin meningkatkan kerukunan di antara generasi-generasi penerus bangsa agar kesatuan persatuan di bumi Pertiwi ini terwujud.






PENGKHIANATAN

Lukas 22:1-6

Yudas pun pergi kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah 
dan berunding dengan mereka, 
bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. 
(Lukas 22:4)

Di panggung politik kita kerap mendapati bahwa lawan dan kawan tidaklah jelas. Hari ini jadi kawan, besok menjadi lawan. Kepentinganlah yang kerap menjadi landasan dalam berpolitik. Jika memiliki kesamaan kepentingan, jadilah kawan; jika ada beda kepentingan, jadilah lawan.

Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan kepala-kepala pengawal Bait Allah berkolusi karena memiliki kepentingan yang sama, yaitu membunuh Yesus. Sangat mengerikan! Pemimpin agama mendalangi pembunuhan! Lebih ironis lagi, saat itu mendekati perayaan Paskah bagi kaum Yahudi. Mereka takut pada orang banyak yang selalu ada di sekeliling Yesus. Jika Yesus ditangkap di depan umum, mereka khawatir akan memancing kericuhan. Itu sebabnya mereka mencari cara yang tidak mengganggu stabilitas keamanan. Maka, datanglah Yudas menemui imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah. Karena pengaruh Iblis, ia menawarkan langkah untuk menangkap Yesus. Kendala ketakutan terhadap orang banyak disingkirkan dengan mudah oleh pengkhianatan seorang murid.

Yudas menjadi contoh bagaimana murid Tuhan mungkin saja menjadi pengkhianat. Yudas, oleh kuasa Iblis, dipenuhi oleh kepentingan pribadinya. Masing-masing kita memiliki kepentingan, tetapi semua mesti ditundukkan kepada maksud dan kehendak Tuhan, bukan kepentingan pribadi yang menjadikan kita berkhianat pada kebenaran. Sudahkah Anda menundukkan diri kepada maksud dan kehendak Kristus hari demi hari?

TUHAN ADALAH KAWAN SEJATI, MAKA SEMESTINYA
MELAYANI DIA ADALAH KEPENTINGAN KITA YANG ABADI