Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Kamis, 27 Januari 2022

HIDUP KEKAL YANG PASTI

BELAJAR DARI 

1Yoh 5:14-21


Banyak orang berharap agar setelah mereka meninggal dunia, mereka masuk ke surga dan tinggal dalam kehidupan kekal. Oleh karena itu mereka berdoa dan melakukan banyak kebaikan demi memperoleh kebahagiaan di sana.

Yohanes berkata bahwa kita dapat mengetahui apakah kita memiliki kehidupan kekal (ayat 13). Jadi tidak perlu tunggu sampai di surga dulu baru kita bisa tahu. Kepastian itu didasarkan pada fakta bahwa Ia menganugerahkan kepada manusia kehidupan kekal melalui Anak-Nya. Jelas bahwa kehidupan kekal bukan bergantung pada perasaan dekat tidaknya seseorang dengan Allah. Namun “Apakah saya telah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya?” Jika ya, kita tahu di dalam iman bahwa kita adalah anak Allah. Kepastian itu datangnya dari kehendak Allah, yang dinyatakan melalui Anak-Nya; bukan berdasarkan kehendak kita.

Dalam berkomunikasi dengan Allah pun, kita harus mendasarkannya pada kehendak Allah bagi kita. Kita bukan hanya meminta sesuatu yang kita inginkan. Tanyakan juga apa yang Dia inginkan bagi kita. Jika doa kita sejalan dengan kehendak-Nya maka Dia akan mendengar kita (ayat 14). Bila kita yakin bahwa Ia mendengar maka Ia akan memberikan jawaban yang pasti kepada kita (ayat 15). Kita juga perlu berdoa untuk pengampunan dosa saudara seiman, apapun kesalahan mereka. Ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut (ayat 16). Namun bukan berarti kita tidak perlu mendoakan orang yang melakukan dosa yang mendatangkan maut. Biarlah kita tetap mendoakan mereka, tetapi kita serahkan perkaranya pada Allah.


Karena kita telah memiliki kehidupan kekal, maka kita harus tetap waspada (ayat 21). Setan tetap berusaha untuk mengambil tempat Allah di dalam hidup kita. Ia juga berusaha mengacaukan pemahaman kita akan kemanusiaan dan keilahian Kristus. Karena itu belajarlah untuk tetap mengenal Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar