Yohanes 4:31-38
Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
(Yohanes 4:37)
Seorang misionaris di Amerika Tengah menulis, “Pekerjaan di sini sangat berat. Aku harus naik perahu sepanjang hari dan pada malam hari aku tidur di atas tumpukan kulit di atas dek. Orang-orang di sini tidak tertarik pada Injil sekalipun aku sudah berusaha memenangkan mereka. Akibatnya aku sering ingin menghentikan usahaku. Meskipun demikian, didorong oleh teladan Rasul Paulus, aku tetap berlari tanpa ragu, menyadari bahwa Allah tidak menuntut keberhasilan, tetapi kesetiaanku.”
Dalam pewartaan kkabar sukacita, ketika orang belum dapat menerima kabar baik dan belum dapat percaya kepada Tuhan Yesus, bukan berarti upaya kita gagal dan sia-sia. Meskipun saat ini orang itu belum dapat menerimanya, kita tahu bahwa berita yang kita sampaikan itu merupakan “benih” yang hidup.
Firman itu akan terus bekerja dalam diri orang itu sehingga suatu saat, oleh karya Roh Kudus, tidak mustahil ia bertobat. Mungkin dengan cara yang tidak kita pikirkan.
Firman Allah mengingatkan kita bahwa ada orang yang menabur dan ada orang lain yang menuai. Jika upaya pewartaan kita belum membuahkan hasil nyata, anggaplah bahwa kita sedang menabur.
Firman Allah mengingatkan kita bahwa ada orang yang menabur dan ada orang lain yang menuai. Jika upaya pewartaan kita belum membuahkan hasil nyata, anggaplah bahwa kita sedang menabur.
Kita dapat mengucap syukur dan berharap suatu saat nanti ada saudara seiman lain yang berhasil memenangkan orang itu. Dalam kedaulatan Tuhan, benih firman yang kita taburkan tidak akan terhilang sia-sia. Tuhan menghendaki kita setia dalam melakukan bagian kita: memberitakan firman-Nya.
Ada pun iman dan pertobatan seseorang, itu adalah bagian-Nya.
TUGAS KITA YANG TERUTAMA ADALAH MENABURKAN BENIH FIRMAN;
TUHANLAH YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENUMBUHKANNYA.
TUGAS KITA YANG TERUTAMA ADALAH MENABURKAN BENIH FIRMAN;
TUHANLAH YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENUMBUHKANNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar