Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Senin, 13 November 2023

MEMPERJUANGKAN HARI AYAH

1 Petrus 1:13-25

Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa... 
maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. 
(1 Petrus 1:17)

Pada 1909 Sonora Smart Dodd mendengar kotbah di gereja tentang Hari Ibu. Ia satu dari enam bersaudara yang dibesarkan oleh ayahnya seorang diri. Ibu mereka sudah meninggal. Ia pun meminta pendetanya untuk mengadakan peringatan Hari Ayah pada tahun berikutnya. Sonora lalu mempromosikan ide itu secara nasional, mendorong masyarakat menghargai jerih payah dan perjuangan para ayah. Namun, usulannya tidak langsung bergaung, dan baru pada 1972 pemerintah AS menetapkan Minggu ketiga bulan Juni sebagai Hari Ayah.

Ya, para bapak layak dihargai atas peran dan dampak mereka. Terlebih lagi Bapa Surgawi! Rasul Petrus menuliskan bahwa sebutan Bapa menggarisbawahi kedudukan kita sebagai anak-Nya. Kehormatan ini sekaligus mengandung tanggung jawab, mendorong kita untuk hidup dalam ketakutan. Bukan takut karena ngeri, melainkan karena hormat. Artinya, kita menjalani hidup dengan berhati-hati, tidak sembrono, tidak menyia-nyiakan hidup yang berharga ini dengan perbuatan sia-sia. Dia telah menebus hidup kita dengan harga yang teramat mahal (ay. 18-19). Sudah sepatutnya kita tidak mendukakan hati Bapa dan tidak memandang ringan pengurbanan Anak-Nya.

Kita juga perlu ingat, kita hanya menumpang di dunia ini. Dunia ini bukan rumah kita, hanya sementara kita tinggal di sini (ay. 24). Persekutuan abadi dengan Bapa, itulah “rumah” kita yang sesungguhnya. Dengan sikap ini, kita belajar menghargai pengurbanan Bapa melalui anak-Nya dan menyenangkan hati-Nya.

DIA MEMBERI KITA KEHORMATAN UNTUK MENJADI ANAK-NYA,
MARILAH KITA MENGHORMATI-NYA SEBAGAI BAPA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar