Kejadian 24:22-33
Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham,
yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu;
dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!
(Kejadian 24:27)
Dalam mencari kehendak Tuhan, sering kita meminta tanda dari-Nya.
Masalahnya, tidaklah mudah bagi kita membaca tanda-tanda-Nya. Kita cenderung membaca tanda sesuai dengan keinginan kita sehingga mengakibatkan penafsiran yang keliru.
Untuk menghindarinya, kita memerlukan hikmat Tuhan, seperti yang dilakukan oleh hamba Abraham dalam Kitab Kejadian ini.
Hamba Abraham memulai perjalanan dengan meminta petunjuk dan tanda dari Tuhan. Tanda yang diminta sangat detail sehingga tak akan mudah terjadi secara kebetulan dan melahirkan salah persepsi.
Hamba Abraham memulai perjalanan dengan meminta petunjuk dan tanda dari Tuhan. Tanda yang diminta sangat detail sehingga tak akan mudah terjadi secara kebetulan dan melahirkan salah persepsi.
Tanda yang ia minta juga menunjukkan hikmat dan iman bahwa Tuhan akan memberikan istri yang berbudi kepada anak tuannya. Ia menjumpai anak gadis yang melakukan persis seperti tanda yang ia minta dari Allah.
Namun, ia tidak gegabah. Ia mengamat-amati, apakah yang terjadi sesuai doanya kepada Tuhan. Setelah melihat bahwa Ribka melakukan seperti tanda yang ia minta, hamba Abraham itu berkenalan dengannya sehingga kemudian tahu gadis itu ternyata memiliki hubungan keluarga dengan Abraham. Hamba ini pun yakinlah bahwa Tuhan menuntunnya.
Dalam pergumulan iman, kadang kita membutuhkan tanda dari Tuhan sebagai jawaban atau tuntunan.
Namun, kita perlu memeriksa hati kita, jangan sampai kita meminta tanda untuk keuntungan diri dan bukan bagi terlaksananya maksud Tuhan.
Meminta tanda juga membutuhkan hikmat untuk memastikan apakah tanda itu benar-benar dari Tuhan. Carilah konfirmasi melalui firman-Nya dan Roh Kudus.
TUHAN MENYATAKAN TANDA-TANDA BERDASARKAN KEHENDAK-NYA,
BUKAN DEMI MEMUASKAN KEINGINAN MANUSIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar