Berdasarkan data yang diperoleh melalui berbagai sumber, hasilnya adalah sebagai berikut:
Melihat data tersebut diatas, kita akan diperlihatkan bahwa adanya penurunan, hal ini jelas diakibatkan selama proses adanya Covid 19 sangat mempengaruhi situasi dan kondisi yang dihadapi masyarakat Yogyakarta pada umumnya. Wabah Covid yang berlangsung hampir 2 tahun dimulai tahun 2020 hingga puncaknya tahun 2021 dan tahun 2022 mulai pemulihan hingga tahun 2023 ini. Masa pandemi masa-masa penuh dengan perubahan termasuk dalam dunia peribadatan dan kebiasaan yang baru mulai ada dengan budaya online.
Kita lihat dibawah ini bahwa masyarakat Katolik Bantul menduduki peringkat 2 dalam jumlah karena orang Katolik di Kota Yogyakarta lebih banyak. Kota Yogyakarta jumlah masyarakat Katolik ada sekitar 41rb orang sementara di Bantul, masyarakat Katolik berada di angka 24.725.
Hal ini juga mempengaruhi data untuk Masyarakat Katolik yang berada di wilayah Bantul seperti pada data dibawah ini
Berdasarkan tabel diatas, kita menjadi lebih mengetahui akan adanya sebaran masyarakat Katolik Bantul yang hidup di tengah masyarakat pada umumnya. Data Umat Katolik Bantul dikelompokkan menurut kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul.
Untuk menunjang hidup kehidupan beriman dan beragamanya tersedia tempat ibadah. Adapun tempat ibadah dari umat Katolik di DIY tersedia seperti di bawah ini:
Di Kabupaten Bantul ada beberapa Gereja dan Kapel Katolik tersebar di beberapa daerah dan wilayah teritori Gerejani yang amat berbeda dengan batas-batas yang dibuat di tingkat pemerintahan.
Dalam Gereja Katolik sendiri, secara khusus wilayah Gereja di Bantul termasuk dalam Keuskupan Agung Semarang. Sementara itu, dalam wilayah batas Keuskupan Agung Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi dalam 2 kevikepan Yogya Barat dan Timur.
Paroki yang berada di wilayah Kabupaten Bantul adalah Paroki Bantul, Paroki Ganjuran, Paroki Sedayu dan Paroki Pringgolayan. Hal ini dapat terlihat dari tabel / data berikut:
Tingkat hidup bersama dan bermasyarakat diantara umat Katolik dengan Masyarakat Bantul pada umumnya hidup aman, damai, rukun serta tercipta kasih persaudaraan yang baik. Hal ini bisa dilihat dari data berikut:
Puji Tuhan, tingkat pidana konvensional di wilayah Bantul pun berkurang seperti tampak pada data berikut:
Bentuk kejahatan konvensional meliputi pencurian kendaraan bermotor, perjudian, pencurian kekerasan/pemberatan, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, penipuan, penggelapan, pembakaran, pengrusakan, pemalsuan, penculikan, dan pemerasan.