Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 08 Juni 2024

Bersama PA BINA PUTRA mengikuti Persiapan Pesparani Bantul








 

Kegiatan bersama Kantor Kemenag Bantul MEI 24

Sejauh yang dilaksanakan bersama dalam kegiatan di Kantor Kemenag Bantul keterlibatan penyuluh Katolik






TUJUAN BARU

Filipi 3:1-16

Aku melupakan apa yang telah di belakangku 
dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 
dan berlari-lari kepada tujuan ... 
panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 
(Filipi 3:13-14)

Setelah berulang tahun ke-95, Margot Woelk bercerita kepada wartawan tentang pengalaman getir masa mudanya sebagai pencicip makanan Adolf Hitler. Ya, saking takutnya sang diktator diracuni musuh, ia mempekerjakan lima belas remaja perempuan untuk mencicipi makanan yang akan disantapnya. Kemiskinan dan kesulitan pada masa perang memaksa Margot mengambil pekerjaan itu. Saat melakukannya ia selalu ketakutan, “Apakah ini akan menjadi makanan terakhirku?” Selama puluhan tahun, ia terus mengalami teror kengerian. Hingga lanjut usia pun ia tak berhasil membuang ketakutan itu. “Pikiran itu terus menghantuiku setiap malam,” tuturnya pelan.

Mengapa banyak orang gagal melupakan masa lalu yang kelam? Mereka tak punya tujuan baru yang hendak diraih. Lihatlah Saulus. Masa lalunya gelap, beringas, penuh kekerasan. Ia menangkap, menganiaya, memenjarakan banyak orang Kristen mula-mula. Dulu ia yakin pengikut Yesus itu musuh Allah, jadi mereka harus “dibasmi”. Namun, hidupnya berubah ketika Yesus menjamahnya. Saulus memperoleh pengampunan, hidup baru, tujuan baru. Ia mendapatkan panggilan untuk melayani dan memberitakan Injil keselamatan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kasih dan pengurbanan diri.

Bila masa lalu Anda gelap, penuh derita dan kekerasan, tak cukup Anda hanya berusaha melupakannya. Anda perlu jamahan Yesus yang memberi hidup baru dan memampukan Anda menangkap tujuan baru, yakni memberkati banyak orang di sekitar Anda.

KEGETIRAN MASA LALU SIRNA SAAT ANDA DATANG PADA KRISTUS
DAN MEMPEROLEH HIDUP SERTA TUJUAN YANG BARU

Kamis, 02 Mei 2024

MEKANIK KEBINGUNGAN

Ibrani 10:1-18

Tetapi justru dengan kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. 
Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah kambing jantan menghapuskan dosa. 
(Ibrani 10:3-4)

Karena motor saya mogok, saya membawanya ke bengkel. Setelah mekanik memeriksanya, ia menjelaskan masalahnya, lalu mulai memperbaikinya. Namun, setelah lebih dari satu jam, ia terlihat kebingungan. Kembali ia menjelaskan kerusakan motor dan sistem kerjanya. “Apakah Abang bisa memperbaikinya?” tanya saya tegas. Ia pun mengaku tidak sanggup mengerjakannya, masalah itu harus ditangani orang yang lebih ahli. Artinya, saya perlu ke bengkel lain.

Umat Allah dalam Perjanjian Lama (PL) diperintahkan untuk melakukan beragam pengurbanan untuk penghapusan dosa. Tanpa pencurahan darah tidak ada pengampunan (Ibr. 9:22). Selain kurban harian, seorang imam besar juga melakukan persembahan untuk segenap umat Allah setiap tahun. Dalam terang Perjanjian Baru, kita diberi tahu bahwa sebenarnya semua itu hanyalah bayangan. Wujud aslinya adalah pengurbanan Tuhan Yesus di kayu salib, satu kali untuk selamanya. Kurban-kurban dalam PL tidak dapat menghapuskan dosa, namun ber fungsi sebagai pengingat bahwa dosa-dosa mereka harus dibereskan oleh Tuhan.

Semua ajaran di dunia berusaha menuntun manusia menjadi baik agar dapat mencapai surga dengan usaha sendiri. Mereka sadar adanya dosa yang harus diatasi, dan–seperti mekanik tadi–mereka terus-menerus berupaya memperbaikinya, namun tidak sanggup. Allah tahu, kita memang tidak sanggup membebaskan diri dari dosa. Karena itulah Dia mengambil rupa kita dalam Kristus, menjadi kurban yang sejati, dan menyucikan kita dari semua dosa.

ALLAH ADALAH MEKANIK TERBAIK UNTUK MENGATASI MASALAH MANUSIA
KARENA DIALAH YANG MENCIPTAKAN KITA