Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Senin, 13 November 2023

TIDAK PERNAH SIA-SIA

Yohanes 4:31-38

Yang seorang menabur dan yang lain menuai. 
(Yohanes 4:37)

Seorang misionaris di Amerika Tengah menulis, “Pekerjaan di sini sangat berat. Aku harus naik perahu sepanjang hari dan pada malam hari aku tidur di atas tumpukan kulit di atas dek. Orang-orang di sini tidak tertarik pada Injil sekalipun aku sudah berusaha memenangkan mereka. Akibatnya aku sering ingin menghentikan usahaku. Meskipun demikian, didorong oleh teladan Rasul Paulus, aku tetap berlari tanpa ragu, menyadari bahwa Allah tidak menuntut keberhasilan, tetapi kesetiaanku.”

Dalam pewartaan kkabar sukacita, ketika orang belum dapat menerima kabar baik dan belum dapat percaya kepada Tuhan Yesus, bukan berarti upaya kita gagal dan sia-sia. Meskipun saat ini orang itu belum dapat menerimanya, kita tahu bahwa berita yang kita sampaikan itu merupakan “benih” yang hidup. 

Firman itu akan terus bekerja dalam diri orang itu sehingga suatu saat, oleh karya Roh Kudus, tidak mustahil ia bertobat. Mungkin dengan cara yang tidak kita pikirkan.

Firman Allah mengingatkan kita bahwa ada orang yang menabur dan ada orang lain yang menuai. Jika upaya pewartaan kita belum membuahkan hasil nyata, anggaplah bahwa kita sedang menabur. 

Kita dapat mengucap syukur dan berharap suatu saat nanti ada saudara seiman lain yang berhasil memenangkan orang itu. Dalam kedaulatan Tuhan, benih firman yang kita taburkan tidak akan terhilang sia-sia. Tuhan menghendaki kita setia dalam melakukan bagian kita: memberitakan firman-Nya. 

Ada pun iman dan pertobatan seseorang, itu adalah bagian-Nya.

TUGAS KITA YANG TERUTAMA ADALAH MENABURKAN BENIH FIRMAN;
TUHANLAH YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENUMBUHKANNYA.

TIDAK NGAMBEK

2 Samuel 12:15-23

Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa?
Dapatkah aku mengembalikannya lagi?
Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.
(2 Samuel 12:23)

Ketika masih bersekolah di bangku SMP, ada seorang teman yang sempat tidak masuk sekolah sampai berminggu-minggu. Selidik punya selidik, kabarnya ia minta kepada ayahnya untuk dibelikan sepeda motor. Tapi permintaannya ini ditolak. Bukan karena si ayah tidak mampu membelikan, tapi karena si ayah merasa bahwa sepeda motor itu akan lebih banyak mendatangkan keburukan daripada manfaat bagi si anak. 

Si anak tidak bisa menerima keputusan ini dan menjadi marah. Kemarahannya ini ia ungkapkan dengan membolos tadi.

Suatu ketika Daud berdoa memohon kepada Tuhan supaya anaknya sembuh. Ia mengajukan permohonan dengan begitu bersungguh-sungguh sampai para pegawainya khawatir mengenai apa yang akan terjadi jika permohonannya tidak terkabul dan anak itu meninggal. 

Ketika anak itu akhirnya sungguh-sungguh meninggal, ternyata Daud justru bisa menerimanya dengan rela. Ia tidak menjadi kecewa kepada Tuhan, melainkan menerima bahwa Tuhan itu berdaulat penuh dan berharap bahwa kelak ia akan kembali bertemu dengan anaknya itu.

Kita bebas dan perlu berdoa dengan sungguh-sungguh untuk memohon sesuatu yang kita inginkan dari Tuhan seperti Daud. 

Tetapi, ketika doa tersebut sudah dijawab dan jawabannya adalah “tidak”, kita harus menerimanya dengan lapang dada. 

Kita perlu percaya bahwa Tuhan berdaulat dan bisa dipercaya sehingga penolakan-Nya pun merupakan jawaban terbaik bagi kita. Jangan sampai kita menjadi kecewa dan ngambek seperti teman saya tadi.

KALAU TUHAN TIDAK MENGABULKAN DOA KITA, 
TERIMALAH DALAM IMAN
BAHWA PENOLAKAN-NYA ITU ADALAH JAWABAN TERBAIK BAGI KITA

APA ARTI BERKOMITMEN

Daniel 1:1-21

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja 
dan dengan anggur yang biasa diminum raja. 
(Daniel 1:8)

“Saya akan berkomitmen!” Mungkin kita telah mengucapkan kalimat ini berulang-ulang. Tetapi, apakah kita memahami makna kata tersebut? Jujur saja, bukankah kita kerap melanggar apa yang menjadi komitmen kita? Arti paling sederhana dari komitmen adalah janji. Kita berjanji untuk melakukan ini atau tidak melakukan itu dan memutuskan untuk bersikap begini atau begitu. Nah, apakah kita konsisten dengan komitmen kita?

Komitmen adalah perkataan yang menyatakan sebuah kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Komitmen mengandung unsur kontinuitas. Artinya kita bersedia untuk melaksanakan janji kita tidak hanya pada saat ini, tetapi berkelanjutan dan secara terus menerus. Komitmen dibangun dengan sebuah kasih yang tulus dan tanpa kepura-puraan.

Demikianlah juga jika kita hendak berkomitmen kepada Tuhan. Memiliki komitmen kepada Tuhan berarti kita mempercayakan segala sesuatu kepada Tuhan dan mengandalkan anugerah-Nya.

Daniel merupakan salah satu contoh orang yang berkomitmen teguh. Dia mengerti perintah Allah untuk menjaga kekudusan dan memantapkan diri tidak memakan makanan dari Raja. Dia menjalankan totalitas hidup di tengah tantangan yang mungkin bisa membinasakan dirinya. Daniel akhirnya mendapatkan kasih karunia, penyertaan, dan berkat Tuhan sehingga ia mampu menjaga komitmen dan ketetapan hatinya untuk tidak menajiskan diri. Komitmennya tidak berubah sekalipun situasi di sekelilingnya terus berubah. Daniel dimampukan untuk tetap mengasihi Tuhan sekalipun tekanan hidup menghimpitnya. Luar biasa! Bagaimana dengan Anda dan saya?

KOMITMEN MELAHIRKAN KESUNGGUHAN DAN KETEGUHAN
DALAM MENGHADAPI SITUASI HIDUP YANG BERUBAH-UBAH

MERATAP DALAM IMAN

Ratapan 3:1-66

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, 
tak habishabisnya rahmat-Nya, 
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 
(Ratapan 3:22-23)

Suatu hari seorang teman berkeluh kesah bahwa ia sedang meratap. Situasi yang ia hadapi saat itu memang berat; kita akan maklum jika orang yang mengalaminya bersedih. Masalahnya, ia merasa bersalah atas ratapannya itu. Ia beranggapan, kesedihan adalah tanda bahwa seseorang tidak sungguh-sungguh beriman. Baginya, iman akan kebaikan Allah membuat orang Kristen sama sekali tidak punya alasan lagi untuk bersedih, apalagi sampai meratap.

Pemahaman ini kurang sesuai dengan pengalaman para tokoh Alkitab, termasuk nabi Yeremia yang menulis kitab Ratapan ini. Kitab ini berisi ratapan sang nabi ketika melihat nasib bangsanya yang porak-poranda. Reaksi seperti itu tentu wajar dan sudah selayaknya ditunjukkan oleh orang Israel yang mencintai bangsanya. Dan, ratapan tersebut bukan menandakan bahwa Yeremia kehilangan iman. Sebaliknya, justru di dalam ratapan itulah terkandung iman yang amat besar akan kebaikan Allah. Meskipun meratapi keadaan sekelilingnya yang tampak begitu suram, ia menyadari bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berkurang sedikit pun. Keyakinan ini memampukannya untuk meratap tanpa kehilangan pengharapan.

Kita dapat meneladani sikap ini. Beriman bukan berarti senantiasa tampak tegar. Jika suatu situasi memang layak ditangisi, janganlah ragu untuk meratap dan berseru kepada Tuhan. Ya, kita bukan meratap dalam keputusasaan, melainkan meratap dengan penuh iman, dengan menantikan pertolongan Tuhan untuk menghadapi situasi yang berat tersebut.

ORANG BERIMAN BUKANLAH ORANG YANG TIDAK PERNAH MERATAP,
MELAINKAN ORANG YANG MERATAP DALAM IMAN

Minggu, 12 November 2023

STOP PRASANGKA BURUK

Yohanes 1:43-51

Kata Natanael kepadanya, 
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 
(Yohanes 1:46)

Seorang teman menceritakan pengalaman yang menjengkelkan di sebuah bandara di Amerika Serikat. Saat pemeriksaan paspor, entah mengapa tiba-tiba beberapa petugas membawanya ke kantor untuk diinterogasi. Rupanya mereka curiga karena kota asal teman saya, menurut informasi yang mereka ketahui, adalah sarang teroris. Perlu waktu berjam-jam bagi teman saya untuk meyakinkan bahwa dirinya "bersih" dan barulah petugas bandara mempercayainya.

Nazaret berlokasi di pegunungan sebelah selatan Galilea, dekat persimpangan jalan kafilah besar dalam rute perdagangan era itu. Pasukan Romawi yang bertugas di Galilea ditempatkan di kota kecil ini. Orang Nazaret selalu berhubungan dengan bangsa-bangsa dari seluruh dunia sehingga berita dunia cepat sampai kepada mereka. Mereka bersikap independen, tak terikat, sikap yang dianggap rendah oleh orang Yahudi lain. Barangkali inilah alasan di balik komentar Natanael. Ia berprasangka buruk dan menyamaratakan seluruh penduduk kota itu, padahal ada seseorang yang sungguh-sungguh baik tinggal di sana: Yesus, Sang Mesias.

Kita semestinya berhati-hati agar tidak terlalu cepat berprasangka buruk dan menilai orang hanya berdasarkan asal-usul atau tempat tinggalnya. Belum tentu ia berperilaku buruk seperti dugaan kita, bukan? Kita menilai secara tidak adil, membangun tembok, dan tidak berinisiatif untuk mengenal orang lain secara mendalam. Jika kita bersikap seperti itu, bagaimana kita akan menunjukkan kasih Kristus kepadanya?

KITA TIDAK AKAN MAMPU MENGASIHI SESEORANG
SELAMA PIKIRAN KITA PENUH DENGAN PRASANGKA BURUK

Kamis, 09 November 2023

32 TUGAS PENYULUH AGAMA KATOLIK

Permenpanrb Nomor 9 Tahun 2021 Bagian Ketiga tentang Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan, Pasal 8 ayat (2) huruf a.

Uraian kegiatan tugas Jabatan Penyuluh Agama Katolik PPPK Ahli Pertama masuk dalam Kategori I meliputi wilayah mulai dari tingkat kecamatan.

Dalam hal Penyuluh Agama Katolik ditetapkan pada Unit Kerja tingkat Kabupaten/Provinsi, maka Penyuluh Agama Katolik PPPK Ahli Pertama tetap melaksanakan tugas bimbingan atau penyuluhan mulai dari Tingkat Kecamatan.

 

Uraian kegiatan Penyuluh Agama Katolik PPPK kategori Ahli Pertama, meliputi:

1.    Mengidentifikasi bahan rencana kerja pendataaan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;

2.    Menyusun instrumen pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;

3.    Melakukan pendataan atau inventarisasi data umum di wilayah sasaran;

4.    Melakukan pendataan atau inventarisasi data dan rekapitulasi kelompok sasaran dalam bentuk tabulasi di wilayah sasaran;

5.    Melakukan pemaparan atau ekspose hasil pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran;

6.    Menyusun materi konseling atau informasi Kategori I;

7.    Melakukan pelayanan konseling atau informasi Kategori I;

8.    Menyusun rencana kerja operasional bulanan program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

9.    Menyusun rencana kerja tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

10. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk naskah;

11. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk slide;

12. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk flyer;

13. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk infografis;

14. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk poster;

15. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk booklet;

16. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk rekaman audio;

17. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk video;

18. Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

19. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

20. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk media sosial;

21. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk radio dan televisi;

22. Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus Tingkat I;

23. Melakukan mediasi masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus Tingkat I;

24. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

25. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

26. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;

27. menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkaittingkat kecamatan;

28. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;

29. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan;

30. Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I;

31. Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I; dan

32. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I

Minggu, 05 November 2023

5 tema BACAAN PERKAWINAN

TEMA 1

PUJIAN CINTA

BACAAN I:

L: Pembacaan dari Kitab Kidung Agung (2:8-10.14.16a; 8:6-7a)

Dengar! Itulah kekasihku, sungguh ia datang. Ia meloncat di atas gunung, ia melonjak di atas bukit. Kekasihku berlari cepat bagaikan kijang, lincah laksana rusa. Lihat! Ia berdiri di balik tembok, ia mengintai dari tingkap, mengintip dari jendela. Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku: “Bangunlah, temanku! Datanglah, manisku! Merpatiku di celah padas, di gua pada pinggir jurang. Tunjukkanlah parasmu kepadaku, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu! Dan jelita nian parasmu.” Kekasihku milikku, dan aku milik dia. Ia berkata kepadaku: “Tuliskan daku pada dadamu bagaikan cap, tempelkan daku pada tanganmu bagaikan meterai.”Sebab kuat bagaikan mautlah cinta, gigih laksana pratalalah cemburu. Nyalanya ibaratkan nyala api, bagaikan pijar Tuhan. Air yang banyak tidak kuasa memadamkan cinta, tiadapun sungai-sungai dapat menghanyutkannya. Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

(Umat melagukan/menyerukan ulangan, pemazmur melagukan/mendaraskan ayat-ayat sambil berdiri pada mimbar. Ulangan, lihat PS 801,dst)
Catatan: Nyanyian Mazmur Tanggapan merupakan unsur pokok dalam Liturgi Sabda. Mazmur Tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas Sabda Allah (Bacaan I ). Nyanyian-nyanyian Mazmur Tanggapan jangan diganti dengan lagu-lagu lain. Sekarang ini sudah lazim mengganti mazmur tanggapan dengan lagu antar bacaan. Kebiasaan ini sungguh tidak tepat. Mazmur tanggapan adalah bagian pokok dari liturgi sabda, dan karenanya tetap perlu dinyanyikan atau didaraskan.

Pilihan I:
Bacaan II
L: Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-12)

Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita saling mengasihi. Cinta kasih itu berasal dari Allah, maka setiap orang yang mengasihi orang lain, berasal dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi orang lain, tidak mengenal Allah, sebab Allah dan cinta kasih itu satu dan sama saja. Kasih Allah dinyatakan kepada kita dan dibuktikan oleh Allah dengan mengutus Putera-Nya yang tunggal ke dunia, agar kita hidup oleh-Nya. Bukti kasih sejati terdapat bukan dalam kita yang mengasihi Allah, melainkan dalam Allah yang menyatakan kasih-Nya untuk kita dan mengutus Putera-Nya untuk menyilih dosa kita. Saudaraku yang terkasih, kalau Allah mengasihi kita secara demikian, kitapun harus saling mengasihi satu sama lain. Tak seorangpun pernah melihat Allah. Namun, kalau kita saling mengasihi, maka Allah tetap tinggal di dalam kita, dan kasihNya menjadi sempurna di dalam diri kita. Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

Pilihan II
BACAAN II:
L: Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:8a)

Saudara-saudara, carilah karunia-karunia yang paling baik. Tetapi saya menunjukkan kepadamu suatu jalan yang lebih baik lagi. Sekiranya saya dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi tidak mempunyai cinta kasih, saya seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekiranya saya dapat bernubuat dan menyelami segala rahasia dan semua pengetahuan; sekiranya iman saya sempurna sehingga dapat memindahkan gunung, tetapi tidak mempunyai cinta kasih, saya belum apa-apa. Sekiranya saya membagi-bagikan seluruh milik saya, dan bahkan menyerahkan tubuh saya untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai cinta kasih, saya tidak beruntung sedikitpun. Cinta kasih itu sabar, murah hati, tidak sombong, dan tidak bertindak kurang sopan. Cinta kasih tidak mencari untungnya sendiri, tidak cepat marah dan tidak mengingat-ingat kejahatan. Cinta kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi ikut bergembira atas kebenaran. Cinta kasih menerima segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih tiada berkesudahan. Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

BACAAN INJIL : (Semua Berdiri)
I : Tuhan bersamamu atau Tuhan sertamu
U : Dan bersama rohmu atau Dan sertamu juga

Pilihan 1:

I : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 15:9-12
U: Dimuliakanlah Tuhan

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Seperti Bapa mengasihi Aku, demikian pula aku mengasihi kamu. Tinggallah dalam kasih-Ku. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu tinggal dalam kasih-Ku. Aku juga menuruti perintah Bapa-Ku, dan karena itu tinggal dalam kasih-Nya. Ini Kukatakan kepadamu, supaya suka citamu menjadi sempurna. Inilah perintah-Ku, bahwa kamu harus saling mengasihi seperti Aku mengasihi kamu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

Pilihan 2:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:35-40

Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus, hendak mengujiNya: “Guru, perintah manakah yang terbesar dalam Taurat?” Yesus menjawab: “Kasihilah Allah, Tuhanmu, dengan segenap hatimu, dengan seluruh jiwamu dan dengan seluruh akal budimu. Inilah perintah yang terbesar dan yang pertama. Dan yang kedua sama dengan ini, yakni: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Pada kedua perintah inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab nabi-nabi.” Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.



TEMA 2

PERJANJIAN SETIA

BACAAN I:

Pembacaan dari Kitab Nabi Yeremia 31:31-32a.33-34a

Demikianlah firman Tuhan: “Akan datang masanya, Aku akan mengikat perjanjian baru dengan keluarga Israel dan keluarga Yehuda. Bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan leluhur mereka, ketika Aku membimbing mereka dan menghantar mereka keluar dari negeri Mesir. Tetapi perjanjian yang akan Kuadakan dengan keluarga Israel ialah: Aku akan menempatkan hukumKu dalam batin mereka, dan akan menulisnya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. Maka tidak perlu lagi seorangpun mengajar sesama atau saudaranya dengan berkata ‘kenallah Tuhan’, karena mereka semua mengenal Aku, dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

(Umat melagukan/menyerukan ulangan, pemazmur melagukan/mendaraskan ayat-ayat sambil berdiri pada mimbar. Ulangan, lihat PS 801,dst)
Catatan: Nyanyian Mazmur Tanggapan merupakan unsur pokok dalam Liturgi Sabda. Mazmur Tanggapan memiliki makna liturgis serta pastoral yang penting karena menopang permenungan atas Sabda Allah (Bacaan I ). Nyanyian-nyanyian Mazmur Tanggapan jangan diganti dengan lagu-lagu lain. Sekarang ini sudah lazim mengganti mazmur tanggapan dengan lagu antar bacaan. Kebiasaan ini sungguh tidak tepat. Mazmur tanggapan adalah bagian pokok dari liturgi sabda, dan karenanya tetap perlu dinyanyikan atau didaraskan.

BACAAN II
Pilihan I
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 5:2a.21-33

Saudara-saudara, hiduplah dalam cinta kasih seperti Kristus telah mencintai kita dan menyerahkan diri-Nya untuk kita. Hendaknya kamu tunduk satu kepada yang lain karena hormat kepada Kristus. Para isteri hendaknya taat kepada suaminya, seolaholah kepada Tuhan. Sebab suamilah kepala atas isteri, sebagaimana Kristus kepala atas Gereja. Dialah penyelamat tubuhNya. Dan sebagaimana Gereja taat kepada Kristus, begitupun isteri hendaknya taat kepada suaminya dalam segala hal. Suami hendaknya mencintai isterinya sebagaimana Kristus mencintai Gereja. Ia menyerahkan diri bagi Gereja untuk menguduskannya dengan pembasuhan air dan sabda kehidupan. Dengan demikian Kristus memperlihatkan GerejaNya mulia, tak bercela, tanpa kerut dan cacat lain, tetapi kudus murni. Begitu pula suami harus mencintai isterinya seperti dirinya sendiri, karena yang mencintai isterinya mencintai dirinya sendiri. Tak seorangpun pernah membenci tubuhnya. Sebaliknya ia memelihara dan menjaganya seperti Kristus terhadap Gereja. Kita adalah anggota tubuh Kristus. Karena itu pria harus meninggalkan ibu bapa dan mengikatkan diri pada isterinya. Dan keduanya akan bersatupadu jiwa raganya. Rahasia yang diwahyukan ini sungguh agung, yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 2:
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 8:31b-35.37-39.

Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Dia malah tidak sayang akan Putera-Nya sendiri, tetapi menyerahkanNya untuk kita semua. Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan semuanya bersama PuteraNya kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan. Siapakah yang akan menghukum mereka? Yesus Kristuskah? Padahal Dia telah wafat dan bangkit kembali. Ia duduk di sisi kanan Allah dan malah menjadi pengantara kita. Apakah yang dapat memisahkan kita dari cinta Kristus? Sengsara? Penindasan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita. Aku yakin bahwa baik maut maupun hidup, malaekat maupun penguasa, halhal sekarang maupun yang kemudian, kekuatan yang di atas maupun yang di bawah, atau makhluk manapun juga, tidak akan dapat memisahkan kita dari cinta Allah, yang dinyatakan dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 3:
Pembacaan dari Kitab Wahyu 19:1-9a

Aku, Yohanes, mendengar suara nyaring himpunan besar di sorga, katanya: “Alleluya! Pokok keselamatan, kemuliaan dan kekuasaan ialah Allah kita. “Maka terdengarlah suara dari takhta Allah: “Pujilah Allah kita, hai sekalian hamba-Nya, semua yang takwa, baik kecil maupun besar!” Lalu saya mendengar suara orang banyak, seperti gelora air bah, dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Alleluya! Sebab Tuhan, Allah kita, yang mahakuasa, sudah menjadi raja. Marilah kita bersuka cita dan bersorak-sorai, marilah kita memuliakan Tuhan. Hari pernikahan Anak domba telah tiba, dan mempelaiNya sudah siap berhias. MempelaiNya telah diperkenankan memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih. Kain lenan itu melambangkan perbuatan baik para kudus.” Lalu malaekat Tuhan berkata kepadaku: “Tulislah: Berbahagialah orang yang diundang ke perjamuan nikah Anak-domba.” Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

BACAAN INJIL : (Semua Berdiri)
I : Tuhan bersamamu atau Tuhan sertamu
U : Dan bersama rohmu atau Dan sertamu juga


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-6)

Pada suatu hari orang-orang Parisi datang kepada Yesus hendak mencobai Dia. Mereka bertanya: “Bolehkah orang menceraikan isterinya, dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Allah yang menciptakan manusia pada awal mula, menjadikan mereka pria dan wanita? Dan Allah berfirman: Karena itu pria akan meninggalkan ibu bapanya dan mengikatkan diri pada isterinya. Dan keduanya akan hidup bersatu padu jiwa raganya. Jadi, mereka bukan lagi dua, melainkan satu saja. Sebab itu, yang telah disatukan oleh Allah, jangan diceraikan oleh manusia.” Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.


TEMA 3

KEBAHAGIAAN ITU

BERKAT TUHAN DAN TANGGUNGJAWAB KITA

BACAAN I:

Pilihan 1:
Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh 26:14.16-21

Berbahagialah suami yang mempunyai isteri yang baik; umur hidupnya berlipat dua. Isteri berbudi menggembirakan suaminya, sehingga ia mencapai umur tua dengan tenang. Isteri yang baik merupakan kurnia luhur, harta pusaka yang dianugerahkan kepada orang takwa. Kaya atau miskin, hatinya senang, roman mukanya tetap riang gembira. Keelokan isteri yang rajin menyenangkan suami, dan kearifan isteri menguatkan tangan suaminya. Isteri yang tidak cerewet sungguh anugerah Tuhan, dan tak ternilai isteri berpendidikan baik. Isteri sopan merupakan berkat dan rahmat, dan tak bertaralah isteri yang suci murni. Laksana matahari yang terbit di atas gunung Tuhan, demikianlah keelokan isteri yang baik menyinari rumah tangganya. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 2:
Pembacaan dari Kitab Kejadian: 24:48-51.58-67

Ketika Abraham sudah tua, ia mengutus hambanya ke kota Aram di Mesopotamia untuk mencarikan Iskak seorang isteri. Sesampai di rumah Betuel, kemenakan Abraham, hamba itu berkata: “Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham, sebab Ia telah membimbing saya untuk meminang Ribka menjadi isteri Iskak. Maka, jikalau tuan mau menunjukkan kasih setia kepada Abraham, sudilah tuan mengatakannya. Tetapi jikalau berkeberatan, sudilah tuan mengatakannya terus terang, supaya saya mendapat kepastian”. Lalu Betual dan Laban, ayah dan saudara Ribka menjawab: “Semua ini sudah diatur oleh Tuhan. Maka bukan hak kami untuk mengabulkan atau menolak permintaanmu. Ribka sudah siap; bawalah dia pulang menjadi isteri Iskak, putera Abraham, sesuai dengan firman Tuhan”. Lalu mereka memanggil Ribka dan bertanya: “Maukah engkau pergi bersama orang ini?” Jawabnya: “Ya, aku mau”, Maka mereka melepas Ribka pergi dan inang pengasuhnya, bersama dengan rombongan hamba Abraham. Mereka memberkati Ribka, katanya: “Semoga keturunanmu menjadi berjuta-juta banyaknya, dan semoga mereka mengalahkan semua musuhnya” Lalu Ribka bersama dengan hamba-hambanya berkemas-kemas untuk berangkat. Mereka naik unta dan mengikuti hamba Abraham. Demikianlah Ribka dibawa pulang oleh hamba itu. Pada waktu itu Iskak datang dari sumur Lakhai Roi; ia tinggal di tanah Negeb. Menjelang senja Iskak keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangannya melihat sebuah kafilah mendekat. Ribka juga melayangkan pandangannya dan melihat Iskak. Segera ia turun dari untanya dan bertanya kepada hamba Abraham: “Siapakah orang itu yang berjalan di padang menuju kita?” Jawab hamba itu: “Itulah tuan saya”. Lalu Ribka mengenakan tudungnya dan menyelubungi dirinya. Hamba itu melaporkan kepada Iskak bagaimana ia berhasil melaksanakan tugasnya. Maka Iskak mengantar Ribka ke dalam kemahnya. Ia mengambil Ribka menjadi isterinya dan sangat mencintai dia, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 3:
Pembacaan dari Kitab Tobit: 8:5-10

Pada malam perkawinannya, Tobia berkata kepada Sara: “Kita ini keturunan orang suci. Kita tidak boleh kawin seperti orang yang tak mengenal Allah”. Maka mereka berdoa, agar tetap sehat walafiat. Kata Tobia: “Terpujilah Engkau, Allah leluhur kami. Hendaknya langit dan bumi memuji Engkau: mata air, sungai dan laut beserta segala makhluk yang hidup di dalamnya. Engkau telah membentuk Adam dari tanah dan memberikan Hawa kepadanya sebagai teman hidup. Engkau tahu, ya Tuhan, bahwa aku tidak mengawini Sara ini karena dorongan hawa nafsu. Aku mengawini dia untuk memperoleh keturunan, agar namaMu terpuji untuk selama-lamanya.” Lalu Sara juga berdoa: “Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami. Semoga kami tetap sehat walafiat dan bersama-sama mencapai umur panjang.” Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

BACAAN II:
Pilihan I
Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose 3:12-17

Saudara-saudara, kamulah umat pilihan Allah; sebab Ia telah menguduskan dan mengasihi kamu. Maka, hendaknya kamupun berbelaskasihan serta bersikap ramah tamah dan rendah hati, lemah lembut lagi sabar. Hendaknya kamu tanggung-menanggung dan suka mengampuni, bila hatimu disakiti. Sebagaimana Kristus memberi ampun kepadamu, demikian pula kamu hendaknya. Utamakanlah cinta kasih, tali pengikat semuanya itu dalam kesatuan yang sempurna. Biarlah damai dan sejahtera Kristus melimpah dalam hati, sebab kamu dipanggil untuk hidup berdamai dalam satu tubuh. Demikian pula hendaknya kamu tahu berterima kasih. Semoga sabda Kristus berakar dan bertumbuh subur dalam hatimu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan bijaksana. Lagukanlah Mazmur dan madah pujian bagi Allah, terdorong oleh rahmat Roh Kudus. Apapun yang kamu lakukan dengan kata maupun perbuatan, lakukanlah itu demi Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraanNya bersyukurlah kepada Allah Bapa kita. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 2:
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 3:18-24

Anak-anakku terkasih, marilah kita saling mengasihi, bukan dengan kata-kata belaka, melainkan dengan perbuatan yang nyata. Dengan demikian kita tahu bahwa kita berasal dari kebenaran; dan kita dapat menghadap Allah dengan hati yang tenang. Sebab jika kita dihukum oleh hati kita, Allah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Kekasih-kekasihku, jika hati kita tidak menghukum kita, maka kita dapat menghampiri Allah penuh kepercayaan; apa saja yang kita minta akan kita peroleh dari padaNya, karena kita menuruti perintahNya dan melaksanakan kehendakNya. Dan inilah perintah Allah, supaya kita percaya akan nama Puteranya Yesus Kristus serta saling mengasihi, seperti diperintahkanNya kepada kita. Setiap orang yang menjalankan perintahNya, akan tinggal dalam Allah dan Allah dalam dia. Dan kita tahu bahwa Ia tinggal dalam kita, karena Roh yang telah diberikanNya kepada kita. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

BACAAN INJIL :

Pilihan 1:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 15:12-16

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-muridNya: “Inilah perintahKu, bahwa kamu harus saling mengasihi seperti Aku mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang menyerahkan nyawa untuk sahabat-sahabatnya. Kamu sungguh sahabat-Ku, jikalau kamu melaksanakan yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, karena seorang hamba tidak tahu apa yang dibuat oleh tuannya. Tetapi kamu kusebut sahabat, karena segala yang Kudengar dari Bapa-Ku telah kunyatakan kepadamu. Bukannya kamu yang memilih Aku melainkan Aku yang memilih kamu. Kamu telah Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap. Maka Bapa akan memberikan kepadamu apa saja yang kamu minta.” Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.


Pilihan 2:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 2:1-11

Pada suatu hari diadakan pernikahan di kota Kana di Galilea, dan ibu Yesus hadir di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke pesta nikah itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata: “Mereka kehabisan anggur.” Jawab Yesus: “Itu bukan urusan-Ku, ibu. Saat-Ku belum tiba”. Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Lakukanlah apa saja yang dikatakan-Nya kepadamu.” Di situ tersedia enam tempayan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya sekitar seratus liter. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan ini dengan air”. Merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Nah, cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta”. Mereka membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur, ia memanggil pengantin pria. Ia tidak tahu dari mana datangnya anggur itu, hanya pelayan-pelayan mengetahuinya. Maka pemimpin pesta berkata kepada pengantin pria: “Biasanya orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Demikianlah Yesus mulai mengerjakan tanda-tandaNya di kota Kana di Galilea. Dengan tanda pertama ini Ia menyatakan kemulian-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


TEMA 4

CINTA MEMPERSATUKAN


BACAAN I:

Pilihan 1:
Pembacaan dari Kitab Kejadian 2:18-24

Tuhan Allah bersabda: “Tidak baik kalau manusia itu sendirian saja. Baiklah Kubuat untuknya seorang pembantu yang serupa dengan dia”. Tuhan membentuk dari tanah semua makhluk yang bernyawa di atas bumi. Dan juga burung-burung di udara. Tuhan Allah menghantarkannya kepada Adam, supaya Adam melihat dan memberi nama kepada mereka. Adam memanggil semua makhluk hidup, burung-burung di udara, binatang-binatang di darat, dengan nama mereka. Tetapi Adam tidak menemukan seorang pembantu yang serupa dengan dirinya. Lalu Tuhan membuat Adam tertidur. Ketika Adam tidur lelap, Tuhan mengambil satu dari rusuknya dan mengisi tempat itu dengan daging. Lalu Tuhan Allah membentuk rusuk yang telah diambilNya menjadi seorang wanita. Wanita itu dihantarNya kepada Adam. Maka Adam pun berkata: “Inilah tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku. Dia akan disebut wanita, karena diambil dari pria”. Karena itu pria akan meninggalkan ibu bapanya, dan mengikatkan diri pada isterinya. Dan keduanya akan hidup bersatu padu jiwa raganya. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan 2:

Pembacaan dari Kitab Tobit 7:9c-10.11c-17

Raguel mengajak Tobia dan temannya makan bersama. Tetapi Tobia berkata: “Saya tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum bapa meluluskan permintaan saya dan berjanji memberikan Sara, puteri bapa, kepada saya”. Raguel bimbang dan tidak berani menjawab. Melihat itu malaekat Rafael berkata:”Janganlah bapa takut memberikan puteri bapa kepadanya, sebab ia ditentukan Allah untuk menjadi isteri pemuda saleh ini. Itulah sebabnya orang lain tidak diijinkan mengawini dia”. Maka Raguel berkata: “Akhirnya Allah mengabulkan doa dan tangisku. Aku yakin bahwa Allah menghantar kamu kepadaku, supaya puteriku dapat dikawini saudara sepupunya, sesuai dengan peraturan hukum Musa. Jangan khawatir, aku menyerahkan puteriku kepadamu”. Raguel lalu memegang tangan kanan puterinya dan meletakkannya di atas tangan kanan Tobia, sambil berkata: “Semoga Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub menyertai kamu. Semoga Ia menyatukan kamu dan melimpahi kamu dengan berkatNya”. Lalu mereka mengambil kertas dan menulis perjanjian nikah. Sesudah itu mereka makan dan minum serta memuji Allah. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

BACAAN II
Pilihan 1:

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 3:1-9

Saudara-saudara terkasih, hendaknya para isteri tunduk kepada suaminya. Dengan demikian mungkinlah seorang suami yang tidak percaya akan sabda Allah, diyakinkan oleh kelakuan isterinya tanpa banyak bicara, sebab ia melihat betapa murni dan saleh hidup isterinya. Janganlah kamu hanya menghiasi badanmu dengan merias rambut, dengan memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah. Tetapi hiasilah batinmu dengan perhiasan yang tersembunyi, yang tidak akan binasa, yang timbul dari hati yang lemah lembut dan tenteram, yang amat berharga dalam pandangan Allah. Begitulah wanita-wanita suci dulu berdandan, yaitu wanita yang menaruh harapannya pada Allah. Mereka tunduk kepada suaminya, seperti Sara taat kepada Abraham, dan yang menyebut dia tuannya. Kamu menjadi puteri-puterinya kalau kamu berlaku baik dan tidak takut akan ancaman. Demikian juga kamu, para suami, hendaknya kamu menaruh pengertian kepada isterimu dalam hidup bersama, dan hormatilah mereka sebagai kaum yang lemah, sebab mereka juga ahli waris rahmat kehidupan. Kalau begitu, doamu tidak ditolak. Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata dan seperasaan. Hendaklah kamu mengasihi saudara-saudara dan bersikap lemah lembut dan rendah hati. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati. Karena untuk itulah kamu dipanggil, supaya kamu sendiri juga memperoleh berkat. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL

BACAAN INJIL :

Pilihan 1:

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:20-26

Pada suatu ketika Yesus menengadah serta berdoa: “Bapa yang kudus, Aku berdoa bukan saja untuk mereka itu, tetapi juga untuk orang-orang, yang akan percaya kepadaKu karena perkataan mereka. Semoga mereka semua bersatu, seperti engkau, ya Bapa, berada dalam Aku dan Aku dalam Engkau. Semoga merekapun bersatu dalam kita, agar dunia percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku. Kemuliaan yang Kauberikan kepadaKu, telah Kuberikan kepada mereka, supaya mereka bersatu seperti Kita, aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka bersatu dengan sempurna, dan dunia mengetahui bahwa Engkau mengutus Aku, dan bahwa Engkau mencintai mereka seperti Engkau mencintai Aku. Bapa, Aku menghendaki agar semua orang yang Kauserahkan kepadaKu, tinggal bersamaKu ditempat Aku berada, supaya mereka memandang kemuliaan, yang telah Kau berikan kepadaKu. Sebab Engkau telah mencintai Aku sebelum dunia tercipta. Bapa yang adil, dunia tak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka mengetahui bahwa Engkau mengutus Aku. Aku telah menyatakan namaMu kepada mereka dan akan tetap menyatakannya, agar cintaMu kepadaKu menetap dalam hati mereka, seperti Akupun berada dalam mereka.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.


Pilihan 2:

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:6-9

Yesus kemudian mengajar murid-muridNya dan berkata: “Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka lakilaki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia”. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.




TEMA 5:

CINTA BERKURBAN

BACAAN I:

Pilihan 1:

Pembacaan dari Kitab Kejadian 1:26-28.31a

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikanikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; lakilaki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, dan sungguh amat baik. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

BACAAN II
Pilihan I:

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 12:1-2.9-18

Saudara-saudara, demi kerahiman Allah aku memperingatkan kamu: persembahkanlah tubuhmu sebagai kurban yang hidup, yang suci dan berkenan pada Allah. Itulah ibadatmu yang sejati. Janganlah kamu menyesuaikan diri dengan dunia ini, melainkan berubahlah menjadi manusia berbudi baru, sehingga kamu sanggup membedakan apa yang dikehendaki Allah apa yang baik, apa yang berkenan pada-Nya, dan apa yang sempurna. Kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mencintai sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kegiatanmu berkurang, hendaknya semangatmu bernyalanyala. Layanilah Tuhan, bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa. Dampingilah orang-orang seiman dalam kekurangannya, berilah tumpangan kepada orang-orang asing. Berkatilah orang yang menganiaya kamu. Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersuka cita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kamu sehati sependapat; jangan pikirkan yang muluk-muluk, tetapi perhatikanlah yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; hendaklah kamu berlaku baik terhadap setiap orang. Sedapat-dapatnya dari pihakmu, hiduplah dalam damai dengan semua orang. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

Pilihan II:
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 6:13c-15a.17-20

Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah telah membangkitkan Tuhan, dan dengan kuasa-Nya Ia akan membangkitkan kita pula. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu itu anggota Kristus? Barangsiapa mempersatukan diri dengan Tuhan, menjadi satu roh denganNya. Jauhilah percabulan. Dosa manapun yang diperbuat orang, dilakukan di luar tubuh. Tetapi yang melakukan percabulan, berdosa terhadap tubuhnya sendiri. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu itu kenisah Roh kudus yang berdiam dalam dirimu dan yang kamu terima dari Allah? Karena itu tubuhmu bukanlah milikmu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dengan harga yang mahal. Maka muliakanlah Allah dalam tubuhmu. Demikianlah sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

BACAAN INJIL :

Pilihan 1:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:13-16

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Kamu ini garam dunia. Jika garam hilang rasanya, tak mungkin dibuat asin lagi. Tiada gunanya lagi, maka dibuang dan diinjak-injak orang di jalan. Kamu ini cahaya dunia. Sebuah kota yang didirikan di atas gunung, tak mungkin tersembunyi. Begitu pula lampu yang dinyalakan, tidak ditaruh di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, agar dapat menerangi semua orang dalam rumah. Demikianlah cahayamu harus bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di sorga.” Demikianlah sabda Tuhan.

Pilihan 2:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 7:21.24-29

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: “Tuhan, Tuhan! akan masuk kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak BapaKu di sorga.Semua orang yang mendengar ajaran-Ku dan melakukannya, dapat disamakan dengan seorang bijaksana, yang membangun rumahnya diatas wadas. Angin bertiup kencang, hujan turun, sungai meluap dan melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.


Pilihan 3:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:1-12a

Pada suatu hari Yesus mendaki lereng sebuah bukit, sebab melihat banyak orang yang datang. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka: “Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah. Berbahagialah yang berduka cita, sebab mereka akan dihibur oleh Allah. Berbahagialah yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah. Berbahagialah yang haus akan kebenaran, sebab mereka akan dipuaskan Allah. Berbahagialah yang berbelaskasihan kepada orang lain, sebab Allah akan berbelaskasihan kepada mereka. Berbahagialah yang suci hatinya, sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah yang mengusahakan perdamaian, sebab Allah akan menyebut mereka anak-anakNya. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah. Berbahagialah kamu, kalau diejek, dianiaya atau difitnah karena Aku; bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di sorga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U : Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

atau
Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.

Data Gereja Katolik di Kabupaten Bantul

 Inilah Data Rumah Ibadah untuk umat atau masyarakat  KATOLIK yang berada di Kabupaten Bantul