Yesaya 6:1-13
Keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi
yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang.
Dan dari tunggul itulah
akan keluar tunas yang kudus!
(Yesaya 6:13)
Waktu saya remaja, ayah menebang pohon jambu air di halaman depan rumah kami. Dan, tidak lama kemudian tumbuh tunas baru dari tunggul pohon itu, makin hari makin tumbuh tinggi, dan akhirnya berbuah kembali.
Seperti pohon yang ditebang dan masih menyisakan tunggul agar tunas baru bisa tumbuh, begitulah gambaran hukuman terhadap rakyat Yehuda sampai mereka bertobat dan bertumbuh kembali menjadi umat yang kudus.
Semula mereka mengeraskan hati dan tidak mau melakukan Firman Tuhan dengan setia meskipun nabi-nabi selalu memperingatkan mereka. Mereka mendengar peringatan Tuhan, tetapi mereka menganggapnya remeh.
Maka, Tuhan mengutus nabi Yesaya menubuatkan hukuman yang akan mereka terima, yaitu dibuang ke Babel. Nubuat ini digenapi tahun 587 SM. Dalam murka-Nya, Tuhan masih memberikan pengharapan pengampunan.
Mereka yang bertobat, dipulihkan, dan akan kembali menjadi umat kesayangan-Nya dan dikembalikan ke tanah Yehuda. Demikianlah Tuhan menghukum untuk mendidik manusia.
Hari-hari ini, Tuhan menegur kita dengan lemah lembut melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, melalui nasihat pembina rohani kita, bahkan dapat juga kita diingatkan melalui bacaan rohani.
Akan tetapi, terkadang kita tidak menanggapinya secara serius sehingga kerap kali perlu ditegur dengan keras seperti melalui penyakit, persoalan hidup, dan sebagainya agar kita rela berubah.
Mari kita tetap memercayai Tuhan, sebab Dia paling tahu bagaimana mendidik kita.
TUHAN TAK MEMPERLAKUKAN KITA
DENGAN SEWENANG-WENANG
SEBAB DALAM MURKA-NYA
ADA KASIH SAYANG