Habakuk 3:1-19
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan... namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN...
(Habakuk 3:17-18)
Ada hal yang menarik setiap kali musim hujan tiba. Berita tentang bencana banjir di berbagai kota hampir setiap hari menghiasi layar televisi. Penduduk memperlihatkan wajah cemas dan panik ketika air mulai menggenangi rumah mereka.
Ada yang terpaksa naik ke bubungan atap rumah karena takut. Uniknya, sementara kebanyakan orang tampak begitu khawatir, puluhan anak kecil justru tampak berbeda.
Mereka terlihat begitu senang menikmati datangnya banjir. Ya, air yang menggenangi jalan-jalan di sekitar rumah mereka jadikan sebagai arena bermain yang mengasyikkan. Mereka berenang, main perahu, sembari tertawa-tawa.
Awalnya, Nabi Habakuk begitu panik dan menyatakan kekecewaannya kepada Tuhan atas masalah yang ia alami. Dalam kepanikannya ia mencoba berseru kepada Tuhan: “Mengapa semua ini harus terjadi? Bukankah aku telah begitu setia kepada-Mu? Mengapa kejahatan terus saja terjadi dan tidak berhenti?” (Hab. 1:2-3).
Tuhan pun memberinya hikmat melalui penglihatan tentang mengapa masalah itu harus terjadi. Jawaban Tuhan itu mengubah pandangan Habakuk. Ia tidak lagi mengeluh, sebaliknya ia bersorak-sorak di dalam Tuhan dan beria-ria di dalam Dia yang menyelamatkannya (ay. 18).
Anak-anak tidak pernah mengkhawatirkan masalah yang terjadi di sekitarnya. Mengapa?
Bisa jadi karena ia percaya kepada orangtua yang akan melindunginya. Bagaimana dengan Anda?
Apakah keyakinan kepada Allah membuat Anda tetap bersyukur, bersorak-sorak, dan bersukacita meski bertubi-tubi masalah mendera Anda?
JIKA ANDA MEMPERCAYAI ALLAH,
MASALAH BUKAN LAGI SESUATU YANG MENAKUTKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar