Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 10 Mei 2025

MATERI : ABRAHAM

 Abraham: Bapak Iman dan Sahabat Allah

Tujuan Penyuluhan:

a)    Mengenal lebih dekat tokoh Abraham dalam Kitab Suci.

b)    Memahami panggilan Allah kepada Abraham dan respons imannya.

c)    Merenungkan teladan iman Abraham dalam kehidupan sehari-hari.

d)    Menyadari pentingnya ketaatan dan kepercayaan kepada Allah dalam segala situasi.

e)    Memahami janji-janji Allah kepada Abraham dan relevansinya bagi kita sebagai umat beriman.

Ayat-ayat Kitab Suci yang Menjadi Dasar:

Ø  Kejadian 12:1-9 (Panggilan Abraham)

Ø  Kejadian 13:1-18 (Perpisahan dengan Lot)

Ø  Kejadian 14:1-24 (Abraham menyelamatkan Lot)

Ø  Kejadian 15:1-21 (Perjanjian Allah dengan Abraham)

Ø  Kejadian 16:1-16 (Hagar dan Ismael)

Ø  Kejadian 17:1-27 (Perjanjian Sunat dan Perubahan Nama)

Ø  Kejadian 18:1-33 (Tamu-tamu Allah dan Doa Syafaat untuk Sodom)

Ø  Kejadian 19:1-29 (Kehancuran Sodom dan Gomora)

Poin-Poin Penyuluhan:

I. Panggilan Allah kepada Abraham (Kejadian 12:1-9)

  • Allah memanggil Abraham untuk pergi dari tanah kelahirannya ke tanah yang akan ditunjukkan-Nya.
  • Panggilan ini disertai dengan janji-janji yang besar: menjadi bangsa yang besar, namanya akan masyhur, dan menjadi berkat bagi semua bangsa.
  • Respons Abraham adalah ketaatan tanpa menunda. Ia pergi tanpa mengetahui ke mana ia akan pergi.
  • Refleksi: Bagaimana kita merespons panggilan Allah dalam hidup kita? Apakah kita berani keluar dari zona nyaman dan mengandalkan janji-Nya?

II. Perpisahan dengan Lot (Kejadian 13:1-18)

  • Karena harta mereka bertambah banyak, terjadilah perselisihan antara gembala-gembala Abraham dan Lot.
  • Abraham menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahan hati dengan memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih lebih dahulu.
  • Lot memilih lembah Yordan yang subur, sementara Abraham tetap tinggal di tanah Kanaan.
  • Allah kembali meneguhkan janji-Nya kepada Abraham setelah perpisahan dengan Lot.
  • Refleksi: Bagaimana kita menyelesaikan konflik dalam hidup kita? Apakah kita mengutamakan kepentingan diri sendiri atau mencari solusi yang damai dan adil?

III. Abraham Menyelamatkan Lot (Kejadian 14:1-24)

  • Ketika Lot tertawan oleh raja-raja yang menyerang Sodom, Abraham dengan berani memimpin pasukannya untuk menyelamatkannya.
  • Kemenangan Abraham menunjukkan keberanian dan kasihnya kepada keluarganya.
  • Abraham menolak hadiah dari raja Sodom, menunjukkan integritas dan kepercayaannya hanya kepada Allah.
  • Refleksi: Bagaimana kita menunjukkan kasih dan kepedulian kepada orang-orang di sekitar kita, terutama yang sedang mengalami kesulitan? Apakah kita menjaga integritas kita dalam segala situasi?

IV. Perjanjian Allah dengan Abraham (Kejadian 15:1-21)

  • Allah menampakkan diri kepada Abraham dalam penglihatan dan meneguhkan janji-Nya tentang keturunan yang tak terhitung jumlahnya.
  • Abraham menunjukkan imannya kepada Allah, dan Allah memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran.
  • Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham melalui korban binatang, melambangkan keseriusan dan kekekalan janji-Nya.
  • Refleksi: Seberapa besar kepercayaan kita kepada janji-janji Allah? Apakah kita sungguh-sungguh yakin bahwa Allah akan menggenapi apa yang telah Dia katakan?

V. Hagar dan Ismael (Kejadian 16:1-16)

  • Karena Sarah mandul, ia menyuruh Abraham mengambil Hagar, hambanya, untuk mendapatkan keturunan.
  • Kelahiran Ismael menimbulkan konflik dalam keluarga Abraham.
  • Kisah ini mengingatkan kita bahwa rencana manusia seringkali berbeda dengan rencana Allah dan dapat menimbulkan masalah.
  • Allah tetap memperhatikan Hagar dan Ismael, menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang.
  • Refleksi: Bagaimana kita menghadapi situasi ketika harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan? Apakah kita belajar untuk bersabar dan mengandalkan rencana Allah?

VI. Perjanjian Sunat dan Perubahan Nama (Kejadian 17:1-27)

  • Allah kembali menampakkan diri kepada Abraham dan meneguhkan perjanjian-Nya.
  • Perjanjian sunat ditetapkan sebagai tanda perjanjian antara Allah dan keturunan Abraham.
  • Nama Abram diubah menjadi Abraham, yang berarti "bapa banyak bangsa," dan nama Sarai diubah menjadi Sara, yang berarti "putri."
  • Perubahan nama ini menandakan identitas dan misi baru yang diberikan Allah kepada mereka.
  • Refleksi: Apakah kita menyadari identitas kita sebagai umat perjanjian Allah melalui baptisan? Bagaimana kita menghidupi misi kita sebagai pengikut Kristus?

VII. Tamu-tamu Allah dan Doa Syafaat untuk Sodom (Kejadian 18:1-33)

  • Allah menampakkan diri kepada Abraham dalam rupa tiga orang laki-laki.
  • Abraham menunjukkan keramahannya dengan menyambut dan melayani mereka.
  • Allah memberitahukan rencana-Nya untuk menghancurkan Sodom dan Gomora karena dosa-dosa mereka yang besar.
  • Abraham dengan berani berdoa syafaat kepada Allah untuk kota Sodom, menunjukkan kasih dan kepeduliannya terhadap sesama.
  • Refleksi: Bagaimana kita memperlakukan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan? Apakah kita berani berdoa untuk orang lain dan menyampaikan keprihatinan kita kepada Allah?

VIII. Kehancuran Sodom dan Gomora (Kejadian 19:1-29)

  • Meskipun Abraham telah berdoa syafaat, Allah tetap menghancurkan Sodom dan Gomora karena kejahatan mereka yang tidak bertobat.
  • Lot dan keluarganya diselamatkan atas kasih karunia Allah, meskipun Lot sendiri masih menunjukkan kelemahan.
  • Kisah ini menjadi peringatan tentang konsekuensi dosa dan pentingnya hidup dalam kebenaran.
  • Refleksi: Apakah kita menyadari bahaya dosa dalam hidup kita? Apakah kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah?

Kesimpulan:

Kisah Abraham adalah kisah tentang iman, ketaatan, kepercayaan, dan persahabatan dengan Allah. Melalui perjalanan hidupnya, kita belajar tentang panggilan Allah, janji-janji-Nya yang setia, dan pentingnya merespons dengan iman dalam segala situasi. Teladan Abraham sebagai "Bapa Iman" terus menginspirasi kita untuk mempercayai Allah dan mengikuti jalan-Nya, yakin bahwa Dia akan menggenapi rencana-Nya dalam hidup kita.

Pertanyaan Diskusi:

  • Bagian mana dari kisah Abraham yang paling berkesan bagi Anda? Mengapa?
  • Apa saja kualitas iman Abraham yang dapat kita teladani dalam hidup kita?
  • Bagaimana janji-janji Allah kepada Abraham relevan bagi kita sebagai umat Katolik saat ini?
  • Apa tantangan terbesar Anda dalam menghidupi iman seperti Abraham?
  • Bagaimana kita dapat memperkuat iman dan kepercayaan kita kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari?

Semoga materi penyuluhan ini bermanfaat bagi umat Katolik dalam memahami dan merenungkan kisah iman Abraham.

 

1 komentar:

Santo Romualdus

  Pertapa Pembaharu dan Pendiri Ordo Camaldoli Santo Romualdus (sekitar 951 – 19 Juni 1027) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam...