Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Selasa, 18 Juli 2023

NO PIC HOAX

Yohanes 20:24-29

Tetapi Tomas berkata kepada mereka, 
"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya 
dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam bekas paku itu 
dan menaruh tanganku ke lambung-Nya, 
sekali-kali aku tidak akan percaya.” 
(Yohanes 20:25)


No pic hoax! Komentar ini lumayan populer di antara pengguna jejaring sosial, khususnya Twitter. 

Jika ada orang yang mengabarkan suatu hal yang unik, mengejutkan, atau mengherankan, namun tanpa melampirkan foto sebagai pendukung, biasanya ada orang lain yang menimpali dengan komentar itu. 

Tanpa bukti berupa foto, kabar itu dianggap bohong.

Tomas bersikap seperti itu ketika murid-murid lain menceritakan perjumpaan mereka dengan Tuhan yang telah bangkit. Ia ingin melihat sendiri dan menyentuh sendiri bekas luka pada tubuh Tuhan sebelum percaya akan kebangkitan-Nya.

Kita kerap merendahkan iman Tomas itu, menganggapnya sebagai iman kelas dua. Menariknya, para murid lain tidak berkomentar apa-apa terhadap keraguan Tomas. Mereka tetap menerimanya. Buktinya, Tomas bersama dengan mereka saat Yesus menampakkan diri lagi. 

Tuhan Yesus juga tidak mencela sikap Tomas, melainkan langsung menyodorkan bukti yang Tomas harapkan. Berhadapan dengan bukti itu, Tomas mengucapkan pengakuan iman yang tajam: "Ya Tuhanku dan Allahku!” (ay. 28). 

Meskipun kemudian Yesus menunjukkan jalan iman yang lebih baik—“tidak melihat, namun percaya” (ay. 29)—toh Dia memberi ruang pada keraguan Tomas.

Bagaimana kita menanggapi keraguan atau pertanyaan kritis seputar iman? 
Segera mencela dan menepiskannya? 
Atau memberi orang itu ruang untuk bergumul, mendampinginya tanpa bersikap merendahkan (bdk. Roma 14:1)? 

Ketika keraguan itu memperoleh jawaban, kita akan menemukan pengakuan iman yang kokoh.

DALAM IMAN, KERAGUAN BUKANLAH JALAN BUNTU,
MELAINKAN CELAH MENUJU PENGERTIAN YANG BARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar