Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Rabu, 28 Agustus 2024

MATERI PENYULUHAN BULAN AGUSTUS 2024

 

Bulan Agustus 2024

TGL

HARI

SUMBER AYAT EMAS KS

TEMA INSPIRASI KITAB SUCI

NILAI KEUTAMAAN

1

KAMIS

Kisah para rasul 16 : 14 b

Tuhan, bukalah hati kami supaya kami memperhatikan sabda putramu

Membuka hati

2

JUMAT

1 Petrus 1 : 25

Sabda Tuhan tetap selama-lamanya, itulah sabda yang diwartakan kepadaku

 Sabda Tuhan

3

SABTU

Matius 5 : 10

Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan surga

Ketaatan

4

MINGGU

Matius 4 : 4b

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah

Makanan untuk hidup

5

SENIN

Matius 4: 4 b

Manusia hidup bukan saja dari makanan melainkan juga dari setiap sabda Allah

 Sabda Allah

6

SELASA

Matius 17 : 5C

Inilah anak yang kukasih kepadanyalah aku berkenan dengarkanlah dia.

Mendengarkan Kristus Yesus

7

RABU

Lukas 7 : 16

Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, Dan Allah mengunjungi umatnya.

Kenabian

8

KAMIS

Matius 16:18

Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan ku dirikan jemaatku. Dan alam mau takkan menguasainya.

Dasar bangunan gereja

9

JUMAT

Matius 5 : 10

Berbahagialah orang yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan sebab bagi mereka adalah kerajaan Allah.

Kerajaan Allah

10

SABTU

Yohanes 8 : 12 b

Barang siapa mengikut aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

Terang hidup

11

MINGGU

 Yohanes 6:51

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga sabda Tuhan titik jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Roti hidup

12

SENIN

2 Tesalonika 2 : 14

Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus

Kemuliaan

13

SELASA

Matius 11 : 29

Terimalah bebanku dan belajarlah daripadaku, sebab aku lemah lembut dan rendah hati

Lemah lembut dan rendah hati

14

RABU

2 Korintus 5 : 19

Allah mendamaikan dunia dengan dirinya dalam diri Yesus Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Perdamaian dan mendamaikan.

15

KAMIS

Mazmur 119 : 135

Sinarilah hambaMu dengan wajahmu dan ajarkanlah ketetapan-ketetapanmu kepadaku.

Ketetapan- ketetapan Allah

16

JUMAT

1 Tesalonika 2 : 13

Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah bukan sebagai perkataan manusia.

 Pewartaan

17

SABTU

Matius 22: 21

Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah

Antara Allah dan pemerintah.

18

MINGGU

 

Maria diangkat ke surga para malaikat bersukacita

Devosi kepada ibu Maria

19

SENIN

Matius 5 : 3

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus sebab bagi merekalah kerajaan Allah

Kemiskinan di hadapan Allah

20

SELASA

2 Korintus 8 : 9

Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun ia kaya agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinannya

Kaya berkat kemiskinan Kristus.

21

RABU

 Ibrani 4 : 12

Sabda Allah hidup dan penuh daya menguji pikiran dan segala maksud hati

Menguji pikiran 

22

KAMIS

Mazmur 95: 8ab 

Hari ini janganlah bertegar hati tetapi dengarkanlah sabda Tuhan mendengarkan sabda Tuhan

 Mendengarkan sabda Tuhan

23

JUMAT

Mazmur 25:5c .5A

Tunjukkanlah lorongmu kepadaku ya Tuhan Bimbinglah aku menurut sabdamu yang benar

Bimbingan Tuhan

24

SABTU

Yohanes 1:49b 

 Rabbi engkau Anak Allah engkau raja orang Israel

 Anak Allah

25

MINGGU

 Yohanes 6:64b.69b

 Sabdamu ya Tuhan adalah roh dan kehidupan sabdamu adalah sabda hidup yang kekal

Sabda Tuhan

26

SENIN

Yohanes 10 : 27 

Domba-domba ku mendengar suaraku sabda Tuhan aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku

 Suara Tuhan 

27

SELASA

 Ibrani 4 : 12

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya menguji segala pikiran dan maksud hati

Menguji pikiran

28

RABU

 1 Yohanes 2 : 5

Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus

Mendengarkan sabda Kristus

29

KAMIS

 Matius 5 : 10

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang mempunyai kerajaan surga

Penganiayaan demi kebenaran

30

JUMAT

 Lukas 21 : 36

Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan anak manusia

 Berjaga-jaga

31

SABTU

 Yohanes 13:34

Perintah baru kuberikan kepadamu, sabda Tuhan, supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana aku telah menaruh cinta kasih kepadamu.

 Cinta kasih

Rabu, 14 Agustus 2024

MENTAATI PEMERINTAH

Roma 13:1-7

Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, 
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; 
dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 
(Roma 13:1)

Siap aturan yang dikeluarkan pemerintah selalu mengundang pro dan kontra. Bukan hanya di negara kita, melainkan juga di negara-negara lain, dan hal itu bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasul Paulus. 

Bagaimana seorang pengikut Kristus harus bersikap?

Bacaan ini mengingatkan dua hal penting. 
Pertama, pemerintah ada karena perkenan Allah (ayat 1). Entah mereka baik atau buruk, Tuhanlah yang mengizinkan mereka berkuasa. Kepada Pilatus yang menyalibkan-Nya, Yesus berkata: “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas” (Yohanes 19:11). Kita tunduk pada pemerintah, bukan berdasarkan baik tidaknya mereka, tetapi karena kita menghormati Allah yang menetapkan mereka. 

Yang kedua, karena pemerintah ditetapkan oleh Allah, maka otoritas tertinggi ada di tangan Allah. Pemerintah yang memimpin menurut cara Allah akan memimpin dengan adil (ayat 3). 

Jika perintah mereka berlawanan dengan firman Tuhan, yang mutlak harus ditaati adalah Tuhan. Beberapa contoh sikap dalam Alkitab: dua bidan di Mesir yang tidak menaati Firaun; Daniel yang melanggar titah Raja Darius, Petrus dan Yohanes yang menolak perintah mahkamah agama. 

Mereka tidak kasar berontak, tetapi dengan jelas dan tegas menyampaikan kebenaran apa pun risikonya.

Apakah selama ini perkataan dan perbuatan kita mencerminkan bahwa kita menghormati dan menaati pemerintah kita? 

Ingatlah, kita menaati mereka karena kita menghormati Tuhan. 
Apakah kita juga peka melihat adanya kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai firman Tuhan? 

Orang-orang kristiani perlu dengan kasih dan keberanian menunjukkan bahwa kita lebih taat pada Tuhan daripada manusia.

HORMATI TUHAN DENGAN MENAATI PEMERINTAH
DAN MENGINGATKAN MEREKA KETIKA MENYIMPANG DARI ATURAN-NYA.

Rabu, 07 Agustus 2024

GRATIA LAHIRKAN GRATITUDE

1 Timotius 1:12-17

Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya, 
“Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” 
dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 
(1 Timotius 1:15)

Ada sebuah ungkapan: Gratia (anugerah) melahirkan gratitude (syukur). 
Kesadaran akan anugerah Tuhan dalam kehidupan kita akan menghasilkan limpahan ucapan syukur. Ketika anugerah tidak disadari, kita bisa menganggap banyak hal memang sudah sepatutnya kita terima, dan rasa syukur pun berangsur pudar.

Pernyataan Paulus yang baru saja kita baca menunjukkan kesadarannya yang sangat kuat akan anugerah Tuhan dalam hidupnya. Ia adalah orang yang menyetujui perajaman martir pertama, Stefanus. 

Lalu, ia mengancam dan menangkapi para pengikut Kristus (lihat Kisah Para Rasul 8:1; 9:1- 2). Ia penghujat dan penganiaya, seorang yang ganas (ayat 13). 

Namun, Tuhan berkenan menampakkan diri kepadanya, mengubah hidupnya, dan memercayakan pelayanan pemberitaan Injil kepadanya. Paulus tidak sedang membanggakan masa lalunya yang penuh dosa. Ia tengah dipenuhi rasa syukur yang lahir dari limpahnya anugerah Tuhan (ayat 14). 

Orang boleh memandangnya sebagai seorang rasul besar, pengkhotbah hebat, tetapi ia sadar betul ia hanyalah seorang pendosa besar yang mendapat kasih karunia Tuhan (15-16).

Kita perlu terus mengingatkan diri bahwa kesempatan melayani Tuhan adalah kasih karunia, bukan sesuatu yang bisa kita lakukan karena kita lebih baik atau lebih mampu dari orang lain. Kita bahkan tidak bisa menyebut pelayanan sebagai balas budi atas anugerah-Nya, sebab kemurahan Tuhan tidak dapat kita tukar atau ganti dengan ragam kebaikan kita. Biarlah anugerah Tuhan sekali lagi melahirkan syukur di hati kita, dan menggerakkan kita untuk melayani-Nya.

KEMBALIKAN SYUKUR DI HATI
DENGAN MENGINGAT KASIH KARUNIA TUHAN.

PENYULUH KATOLIK GIAT DI BULAN AGUSTUS 24

Mengikuti Kegiatan Kantor yakni berbagai Pembinaan setiap Senin Apel Pagi di halaman Kantor, Jumat Sore Apel bersama seluruh ASN KEMENAG BANTUL bawah atap



Mendampingi dan pembinaan bagi warga binaan di RUTAN PAJANGAN




Pendampingan dan pembinaan iman anak Katolik di beberapa wilayah kapanewon yang berada dibawah Kabupaten Bantul


Mendoakan Penguasa

1 Timotius 2:1-7

Karena itu, pertama-tama aku menasihatkan: 
Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, 
untuk raja-raja dan semua pembesar, 
agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. 
(1 Timotius 2:1-2)

Dua berita berlawanan di halaman koran yang sama: 
1. Sejumlah warga mengelu-elukan presiden. 
2. Para mahasiswa dan demonstran membakar foto presiden dan berikrar menggulingkannya. 


Itulah dua sikap rakyat terhadap pemimpin yang mereka dapati tak sempurna; yang buruk dalam mengelola negara. Sebagai warga negara sekaligus warga gereja, bagaimana sikap kita?

Paulus menasihatkan Timotius dan jemaat untuk mendoakan para penguasa agar mereka dimampukan untuk menciptakan situasi yang lebih baik bagi rakyat, kondusif bagi ibadah dan penyebarluasan berita keselamatan (ayat 2-4,7). 

Dengan frase “pertama-tama” (ayat 1), Paulus memberi penekanan bahwa ini adalah sesuatu yang penting; perlu diberi prioritas. Mendoakan penguasa juga merupakan wujud pernyataan iman jemaat, bahwa mereka hanya menyembah satu Allah, yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus (ayat 5-6), bukan kaisar Roma.

Nasihat Paulus mengingatkan jemaat bahwa penguasa kejam yang tampak sangat berkuasa itu tetaplah makhluk ciptaan yang lemah dan perlu didoakan.

Kemajuan teknologi informasi kini memudahkan kita melaksanakan panggilan bersyafaat bagi para pejabat daerah, pemimpin nasional, bahkan pemimpin dunia. 

Mari gunakan mata iman dan mata hati ketika menonton atau membaca berita tentang para pemimpin—positif pun negatif. 

Merayakan kemerdekaan RI ke-79 ini, mari memulainya dengan pemerintah bangsa kita.

MENDUKUNG PEMIMPIN ADALAH PILIHAN WARGA NEGARA,
BERSYAFAAT UNTUK MEREKA ADALAH KEHARUSAN WARGA GEREJA.

TERANG BAGI NEGERI

Matius 5:13-16

Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan, 
melainkan di atas kaki pelita sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 
(Matius 5:15)

Kedua anak perempuan teman saya, nama Dita dan Dina punya cita-cita istimewa. Yang sulung ingin menjadi hakim. Yang bungsu ingin menjadi jaksa. Mereka ingin menjadi para penegak kebenaran dan pembela yang lemah. Saya bertanya bagaimana mereka bisa punya cita-cita semulia itu. 

Dengan mimik serius layaknya orang dewasa, Dina menjawab, “Aku belajar dari Alkitab, Tuhan sangat menentang ketidakadilan dan kejahatan. Namun, itulah yang banyak terjadi sekarang.” 

Tiap mengingat mereka saya terharu. Kedua anak itu rindu menjadi terang di tempat yang dianggap banyak orang kotor, penuh kegelapan.

Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa untuk memenuhi fungsinya, terang harus berada di tempat yang tepat, yaitu di tempat yang bisa dilihat orang (ayat 16). Bukankah “dilihat orang” itu terkesan sombong? 

Dalam konteks ini tidak, karena tujuannya adalah orang dibawa memuji Tuhan, bukan kebaikan manusia. Berada di tempat yang tepat dimaksudkan agar fungsi terang itu maksimal (ayat 15). 

Di manakah terang paling berfungsi jika bukan di tempat yang gelap? 
Kapan orang membutuhkan cahaya untuk melihat kota di atas gunung 
atau beraktivitas di dalam rumah? 
Bukankah pada saat gelap meliputi?

Kerap kali pelita orang kristiani “tersembunyi” selama hari kerja, karena yang dianggap pelayanan hanyalah aktivitas hari Minggu di gereja. 

Padahal, dunia yang butuh diterangi itu mencakup semua bidang kehidupan—hukum dan pemerintahan, bisnis dan ekonomi, kesehatan dan pendidikan, media, bahkan seni, dan hiburan. 

Ketika menjumpai “kegelapan” di negeri ini, biarlah kita tidak putus harapan, tetapi justru bersemangat, karena di sanalah kesempatan yang sesungguhnya menjadi terang dunia.

DI MANAKAH ANDA DAN SAYA SEHARUSNYA BERADA
AGAR BANYAK ORANG MELIHAT KEBENARAN DAN MEMULIAKAN TUHAN?

Minggu, 04 Agustus 2024

Menyangkal Diri

Lukas 9:22-27

Kata-Nya kepada mereka semua:
 “Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, 
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." 
(Lukas 9:23)


Menyangkal diri biasanya sering diartikan dengan meninggalkan sesuatu yang baik dan diinginkan seperti keberhasilan karir dan kenyamanan materi, demi mengikut Kristus. 

Namun, banyak yang enggan meninggalkan karakter yang buruk demi mengikut Kristus. Mungkin kita pernah mendengar orang yang berkata: “Aku memang pemarah. Itu sudah turunan, tidak bisa diubah.” Atau, “Aku begini ya karena keluargaku berantakan.” 
Keluarga, masa lalu, dan situasi bisa jadi kambing hitam ketidakmauan orang untuk berubah.

Yesus sangat jelas dengan tanggung jawab personal dalam mengikut Dia. 
“Setiap orang” punya tanggung jawab untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus. Apa pun latar belakang dan situasi orang itu. 

Ketika kita menyangkal tanggung jawab atas kebiasaan buruk kita, bukankah itu sama saja dengan berkata: “Tuhan, kalau aku disuruh berubah, aku tidak bisa ikut Engkau. Tuhan kan tahu situasiku.” Kita sama saja dengan orang yang berusaha “menyelamatkan diri sendiri” dan menyalahkan semua yang lain, termasuk Tuhan. Kita mau ikut Dia dengan catatan kita bebas menentukan bagaimana caranya. Bukankah itu menunjukkan bahwa kita sebenarnya sedang menolak mengikut Dia?

Yesus menghendaki kita mengikuti Dia, meneladani hidup-Nya yang memuliakan Allah. 
Adakah kebiasaan buruk yang harus kita tinggalkan demi hal itu? Mari mengakui kebiasaan buruk itu sebagai kesalahan kita pribadi, bukan orang lain, masa lalu, atau situasi di sekitar kita. Meninggalkannya mungkin butuh perjuangan. 
Namun, itulah kehendak Yesus bagi kita. Dia yang memanggil akan memampukan kita untuk melakukannya!

MENYANGKAL DIRI TERMASUK MENINGGALKAN SIFAT BURUK
YANG SELAMA INI NYAMAN KITA LAKUKAN.