Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Minggu, 13 Februari 2022

Kebenaran, Jangan pernah berhenti!

Orang bertanya-tanya, jika Tuhan itu berkuasa mengapa Dia seolah-olah membiarkan sakit-penyakit dan kesusahan menimpa semua orang ? Mengapa Ia tidak langsung menyembuhkan atau memberkati ?

Tentu saja Tuhan itu Mahakuasa, tetapi Dia hanya akan mengerjakan sesuatu dalam diri seseorang ketika orang itu mengijinkan Dia bekerja.


Ada orang yang berbantah lagi, Kalau Tuhan berkuasa, tentunya Ia dapat melakukan segala sesuatu menurut kehendak-Nya sendiri!

Dalam sekejap mata Tuhan pasti sanggup untuk menyembuhkan, memberkati, menolong dan menyelamatkan setiap orang yang berdosa tanpa melalui proses pertobatan. Tuhan tak ingin manusia ciptaan-Nya itu seperti robot yang dapat dijadikan apa saja.

Tetapi Tuhan memberikan kepada setiap manusia free will (kehendak bebas), sehingga manusia mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri.


Jika kita mendengar suara-Nya dan membukakan pintu hati bagi-Nya, Dia kan masuk ke dalam kehidupan kita 

Bahkan setelah seseorang bertobat dan lahir baru ia juga tak kehilangan kehendak bebasnya untuk memilih taat kepada firman atau tidak taat

Sabtu, 12 Februari 2022

Latihan Koor

 




Kata itu Kuasa

Masyarakat kita dibanjiri dengan kata-kata: kata-kata di papan reklama, televisi, koran, buku. 

Kata-kata yang menyala dan berganti-ganti warna. Kata-kata yang lirih, keras, hiruk-pikuk. 

Kata-kata yang berseru, "Belilah ini, rasakan itu, minumlah ini, makanlah itu." 

Lebih-lebih kata yang berbunyi, "Belilah aku." 

Dengan adanya begitu banyak kata disekitar kita, kita cenderung untuk berkata, "Ah, itu semua hanya kata-kata."



Dengan demikian, kata telah kehilangan dayanya. 

Meskipun demikian, kata sebenarnya mempunyai daya untuk mencipta. 

Kalau Allah berkata, Ia mencipta. 

Ketika Allah berkata, "Jadilah terang" (Kej 1:3), jadilah terang itu. 

Bagi Allah, berkata dan mencipta itu sama. 



Daya cipta dari kata-kata inilah yang perlu kita hidupkan atau nyatakan kembali. Yang kita katakan amatlah penting. 

Kalau kita berkata, "Saya mencintaimu" dan kita mengatakannya dari lubuk hati kita, kita dapat memberikan hidup baru, harapan baru, keberanian baru kepada orang lain. 

Sebaliknya, kalau kita berkata, "Saya membencimu," kita dapat menghancurkan hidup orang lain. Marilah kita berhati-hati dengan kata-kata kita.



Untuk itulah, marilah kita membuat kata-kata positif.  Bukan hanya untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain dan sesama kita. Niscaya dunia akan semakin lebih baik.

Ingat bahwa kata itu kuasa. Bahwa kata itu hidup. Hati-hatilah bila kita membuat atau mengeluarkan kata-kata.

Rapat Persiapan Pesparani Bantul




 

Jumat, 11 Februari 2022

10 PESAN PAUS FRANSISKUS

1. Sediakan waktu, bahkan jika kamu sangat sibuk

Cinta membutuhkan waktu dan tempat, semua di luar itu bisa dinomorduakan.Waktu dibutuhkan untuk berbicara tentang berbagai macam hal, menikmati waktu bersama, merencanakan hidup, mendengarkan satu sama lain, dan memandang pasangan Anda di mata mereka. Kadang kala masalah pasangan tidak besar, mereka hanya tidak pernah menikmati waktu bersama.

2. Dengarkan


Terkadang orang hanya ingin didengarkan.
Pasangan Anda mungkin tak butuh solusi, mereka hanya ingin berbagi kesedihan, keputusasaan, ketakutan, kemarahan, dan betapa rapuhnya kondisi mereka saat itu.

3. Terima kekurangan

Kita harus mengerti bahwa setiap orang memiliki kebaikan dan keburukan masing-masing.Cinta tak harus sempurna namun kita harus menerima setiap kekurangan pasangan dan menghargai bahwa setiap manusia pasti tidak punya kesalahan.

4. Jangan tidur dengan kamarahan


Jangan pernah mengakhiri harimu dengan kemarahan. Selalu liputi keluargamu dengan kedamaian.Caranya bagaimana? Sangat mudah. Anda bisa memulainya dengan sebuah pelukan. Kadang kita tak butuh berkata-kata, sebuah pelukan saja bisa menyelesaikan pertengkaran.

5. Sebutkan tiga kata ajaib

Selalu ucapkan ‘Tolong’, ‘Terima Kasih’, dan ‘Maaf’. Tiga kata ini mungkin terdengar sangat biasa namun memiliki efek luar biasa saat diucapkan untuk pasangan.
Itulah lima nasihat dari Paus Fransiskus untuk semua pasangan di dunia yang menggetarkan hati netizen.

6. Kepercayaan adalah kunci

Kita tidak perlu selalu curiga pasangan telah berbohong atau selingkuh.
Cinta bukan soal mengontrol pasangan dan mencurigai setiap gerak-geriknya. Justru cinta baru bisa bertumbuh ketika kita memberikan rasa percaya dan membebaskan pasangan kita. Dengan rasa percaya itulah hubungan bisa bertumbuh.

7. Cinta butuh perjuangan

Jangan pernah mengharapkan kisah cinta yang sempurna. Cinta butuh perjuangan dan pengorbanan.

Seperti pepatah yang berkata ‘fine wine matures with age’, makin banyak kamu berjuang dan berkorban untuk hubunganmu, maka hubungan itu akan makin dewasa dan baik seiring waktu.

8. Berbeda pendapat boleh, menyakiti jangan

Setiap pasangan pasti pernah berbeda pendapat, kuncinya adalah kalian tak boleh meyakiti dan marah. Kebanyakan pasangan berbeda pendapat soal hal yang kecil, jadi jangan sampai hal kecil itu membuat Anda dan pasangan saling merasa tak enak atau marah.

9. Baca buku dan tambah pengetahuan, jadilah menarik

Dalam berbicara dengan pasangan, jangan sampai kita menjadi bosan. Cobalah untuk selalu belajar dan menambah pengetahuan. Jadi dalam berbincang dengan pasangan kalian akan selalu saling belajar dan menambah pengetahuan.

10. Puaskan pasangan

Bagi pasangan yang sudah menikah, Allah memang menciptakan seks. Berhubungan seks dengan pasangan harus memuaskan bagi kedua belah pihak.
Jangan sampai kita mencari kepuasan diri sendiri dan mengobjekkan pasangan.
Seks akan menjadi pengalaman terindah ketida kedua belah pihak saling menikmatinya.Itulah lima nasihat dari Paus Fransiskus untuk semua pasangan di dunia yang menggetarkan hati netizen.

Bersaksi di tengah RT

Saya sebagai orang Katolik sendiri di tengah penduduk muslim mesti menampilkan yang relevan sehingga bisa menyatu dan hidup berdampingan dengan mereka secara baik.


Menjadi bagian ketempatan  adalah perwujudan nyata sebagai orang Katolik yang bersifat universal.

Tidak tertutup, menjadi lebih terbuka adalah bagian menghidupi kekatolikan . Sifat dasar Katolik itu terbuka bagi siapa saja tanpa pandang bulu.

Meski masih dalam masa pandemi, kami tetap ptokes dalam menjalani hidup sosial ditengah masyarakat melalui kegiatan rutin bulanan.










Hidup Rukun dan Damai








Sabtu, 05 Februari 2022

Menjadi Saudara Bagi Sesama


Hos. 11:1,3-4,8c-9
Mat. 10:7-15

Kalau kita sedikit meluangkan waktu dari rutinitas harian kita dan pergi ke tempat-tempat umum, lalu coba mengamati orang-orang di situ, tentu kita akan menemukan bahwa ada begitu banyak tipe menusia dengan beragam pula perilaku yang ditampilkan. 

Di sana mungkin kita akan jumpai orang yang terlihat begitu sibuk dengan pekerjaannya, ada yang mungkin duduk santai sambil tertawa-ria bersama rekan-rekannya, ada yang mungkin memberi salam kepada kita, atau menoleh sebentar lalu pergi dan lain sebagainya. 

Di tengah situasi seperti itu dapat juga kita jumpai beberapa jenis orang yang mungkin butuh uluran tangan kasih kita. Mereka mungkin adalah orang-orang yang terpinggirkan, mungkin juga orang-orang miskin, atau mungkin juga orang-orang yang kehilangan kasih sayang. Kenyataan seperti ini, sesungguhnya mengambarkan potret kehidupan kita sebagai manusia. 


Terkadang dengan banyak kesibukan, kita bisa saja mengabaikan atau melupakan mereka yang ada di samping kita.

Sabda Tuhan mengajak kita untuk peduli pada sesama. 

Yesus mengajak kita untuk peka terhadap sesama sebab kita perlu sadar bahwa apa yang telah kita peroleh dengan cuma-cuma hendaknya kita berikan juga dengan cuma-cuma. Yesus ingin menasihati kita bahwa jika kita berada di dalam kesulitan saat kita pergi dalam nama Dia, kita tidak perlu cemas. 

Yesus mau kita tahu bahwa sebagai anak-anaknya, Ia menyertai kita dalam tugas kerasulan ini. Sesungguhnya dunia sekitar kita membutuhkan uluran tangan kasih dan yang perlu kita buat ialah berusaha keluar dari rumah kita masing-masing dan saling menyapa sebagai saudara.


Apa yang kita peroleh di dunia entah itu kekayaan, nama dan kuasa seringkali membawa kita pada sikap saling membandingkan satu sama lain. 

Yesus mengingatkan kita untuk mawas diri bahwa terkadang dengan posisi yang kita duduki bisa saja timbul kecemasan di dalam hidup kita. Yesus ingin agar dengan apa yang kita peroleh, kita syukuri sebagai rahmat yang memampukan kita untuk hidup sederhana dan saling mengasihi sebagai saudara. Sudah sejauh mana kita hidup sebagai saudara bagi mereka yang lain?


DOA
Allah Tritunggal Mahakudus, berilah kami rahmat kebijaksaan dalam hidup harian kami sehingga apa yang kami perbuat berkenan bagi diri, sesama dan kepada-Mu. Amin.