Para pendengar
Yang terkasih dalam Kristus Yesus
BERKAH DALEM!
Apa khabar hari ini?
semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia, penuh sukacita dalam Kasih TUHAN YESUS KRISTUS.
Kita bertemu kembali dalam siaran penyejuk iman Katolik bersama saya, Rogatianus Slamet Widiantono, dari Bimas Katolik Kabupaten Bantul, Kemenag DIY.
Para pendengar yang terkasih,
Hari ini saya mengajak untuk mendalami Jumat Pertama, Jumat Berkat!
Kita sering mengikuti dan merayakan Ekaristi Jumat Pertama. Apakah kita tahu dan memahami mengapa dalam Gereja Katolik ada tradisi ini?
Apa keistimewaan dari Misa Jumat Pertama ini?
Para pendengar terkasih,
Sebelumnya, saya akan mengajak saudara-saudari semua untuk mencoba mengenali sejarah Devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Ya, Sejarah Devosi kepada Hati Kudus Yesus sebagai dasar adanya Misa Jumat Pertama.
Para pendengar,
Devosi berfokus kepada Hati Yesus yang maha kudus yang melambangkan kasih Kristus yang menebus dosa manusia. Walaupun tradisi mengatakan bahwa praktek devosi ini telah dimulai sekitar tahun 1000, atau pada jaman St. Anselmus dan St. Bernard (1050-1150) dan juga telah dianjurkan oleh banyak orang kudus di abad pertengahan, seperti St. Albertus Agung, St. Catherine dari Siena, St. Fransiskus dari Sales, dan juga para Benediktin, Dominikan dan Carthusian; namun Santa yang paling sering diasosiasikan dengan devosi Hati Kudus Yesus adalah St. Margaret Mary Alacoque (1647-1690).
Para pendengar terkasih,
St. Margaret memperoleh wahyu pribadi dari Tuhan Yesus yang menghendaki perayaan liturgis Hati Kudus Yesus dan praktek mempersembahkan silih (reparation) terhadap dosa- dosa yang dilakukan terhadap Sakramen MahaKudus, pada setiap hari Jumat pertama dalam setiap bulan.
Pada tahun 1856 Paus Pius IX menetapkan Pesta (perayaan liturgis) Hati Kudus Yesus.
Pada tahun 1928 Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik Miserentissimus Redemptor tentang silih kepada Hati Kudus Yesus;
sedangkan tahun 1956 Paus Pius XII mengeluarkan surat ensiklik tentang Haurietis aquas, tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Devosi umumnya dilakukan menjelang perayaan Pesta Hati Kudus Yesus yang jatuh pada hari Minggu kedua setelah hari raya Pentakosta. Kemudian, devosi kepada Hati Kudus Yesus ini diadakan setiap bulan, yaitu pada hari Jumat pertama.
Para pendengar
Kasih kepada Yesus Kristuslah yang seharusnya menjadi dasar devosi dari umat Katolik.
Kurangnya devosi kepada Hati Kudus Yesus menjadi sebab bagi jatuhnya seseorang kepada dosa yang serius, sebab ia tidak memberikan perhatian yang cukup dan tidak cukup terdorong untuk mempunyai kasih kepada Kristus, padahal kasih inilah yang mempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan…. Kita tidak akan sungguh dibentuk menjadi gambaran Tuhan, atau bahkan menginginkan untuk dibentuk menjadi serupa dengan-Nya, jika kita tidak merenungkan kasih yang telah ditunjukkan oleh Kristus.
Untuk maksud inilah maka Tuhan Yesus menyatakan kehendak-Nya kepada St. Margaret Mary Alacoque, agar devosi dan perayaan Hati Kudus Yesus diadakan dan disebarluaskan di Gereja. Melalui devosi ini yaitu melalui adorasi dan doa, umat beriman membuat silih bagi segala luka yang diterima oleh Hati Kudus Yesus karena umat manusia yang tidak berterimakasih dan menghina Sakramen Maha Kudus.
Para pendengar,
“Lihatlah Hati itu”, seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada St. Margaret,
“yang telah mengasihi umat manusia dan memberikan segala- galanya kepada mereka, bahkan menyerahkan dirinya sediri sebagai jaminan kasih-Nya, tetapi menerima dari sebagian besar umat manusia, bukan balasan kasih, melainkan rasa tidak berterimakasih, dan penghinaan kepada Sakramen Kasih.”
Maka devosi Hati Kudus tidak lain adalah ekspresi kasih kepada Penyelamat kita. Obyek dari devosi ini adalah Hati Yesus yang menyala oleh karena kasih kepada semua umat manusia.
Para pendengar,
Hari Jumat Pertama
Adalah menjadi kerinduan Tuhan Yesus, seperti yang dinyatakan kepada St. Margaret, bahwa setiap hari Jumat pertama setiap bulan dikhususkan untuk devosi dan adorasi kepada Hati Kudus Yesus.
Untuk mempersiapkannya, adalah baik jika pada malam sebelumnya kita membaca tentang devosi ini, atau Jalan Salib/ Kisah sengsara Tuhan Yesus dan untuk mengunjungi Sakramen Maha Kudus.
Pada hari Jumat tersebut, begitu bangun tidur, kita mempersembahkan diri kita dan mengkonsekrasikan, seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kita kepada Tuhan Yesus, agar Hati Kudus-Nya dapat dihormati dan dimuliakan.
Kita mengunjungi gereja, berlutut di hadapan-Nya yang hadir di tabernakel, agar kita dapat membangkitkan di dalam jiwa kita rasa duka cita (deep sorrow) atas begitu banyaknya penghinaan/ perlawanan yang ditujukan kepada Hati Kudus-Nya di dalam Sakramen Maha Kudus, [dan kemudian mengikuti Misa Kudus].
Tidaklah sulit untuk melakukan hal ini jika kita memiliki sedikit saja kasih kepada Kristus. Jika kita menjadi suam-suam kuku, mari mengingat kembali begitu banyaknya alasan yang kita miliki untuk memberikan hati kita kepada Kristus.
Setelah itu, kita harus mengakui segala kesalahan kita atas kekurangan hormat kita di dalam hadirat Allah dalam Sakramen Maha Kudus, atau melalui kelalaian kita untuk mengunjungi dan menerima Dia di dalam Komuni kudus.
Komuni pada hari itu dipersembahkan untuk membuat silih terhadap segala bentuk penghinaan yang diterima Kristus dalam Sakramen Maha Kudus, dan semangat kasih yang sama harus menghidupkan segala tindakan kita sepanjang hari.
Meskipun devosi ini diadakan sekali sebulan (pada hari Jumat Pertama) namun latihan- latihan rohani ini tidak terbatas hanya sebulan sekali pada hari itu. Yesus layak dihormati setiap saat.
Dengan demikian mereka yang terhalang untuk merayakan devosi Hati Kudus Yesus pada hari Jumat pertama, dapat melakukannya pada hari- hari lainnya pada bulan itu.