Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Rabu, 03 Januari 2024

BONUS UMUR PANJANG

2 Raja-raja 20:1-11

Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi 
dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan Raja Asyur. 
(2 Raja-raja 20:6)

Chairil Anwar, dalam sebuah puisinya, mengungkapkan: “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Harapan senada sering kita temukan dalam acara ulang tahun: “Semoga diberi panjang umur”. 

Memiliki umur panjang, sehat, dan bahagia menjadi dambaan banyak orang. Persoalannya, tidak ada orang yang dapat menambah umur atau membelinya sekalipun ia adalah orang berduit. Kematian tetap saja membayangi dan membatasi masa hidup manusia.

Kenyataan akan singkatnya hidup dan misteri kematian pernah dihadapi oleh Raja Hizkia. Ia menderita suatu penyakit dan nabi Yesaya menyatakan bahwa ia tidak akan sembuh dan segera mati. 

Vonis kematian ini membuat Hizkia sangat sedih. Namun, ia menyadari kepada siapa ia harus membawa kepedihan hatinya. Ia mencurahkan isi hatinya dan meminta belas kasihan kepada Allah. 

Dalam kemurahan-Nya, Allah mendengarkan doa Hizkia tersebut. Sang raja tidak akan segera mati, bahkan Tuhan berkenan memberinya bonus tambahan umur sepanjang lima belas tahun.

Bisa jadi kita pernah diperhadapkan pada situasi yang tidak kita inginkan. Mungkin kita merasa sudah lama berdoa, tetapi sepertinya tak juga ada jawaban. Kita tidak mendapatkan kepastian yang gamblang seperti yang diterima Raja Hizkia. 

Bagaimanapun, yakinlah bahwa kehendak Tuhan jauh lebih indah dari apa yang kita pikirkan. 

Sepanjang masa hidup yang masih boleh kita jalani ini, baiklah kita menggunakannya untuk memuliakan Dia.

YANG TERPENTING 
BUKANLAH BERAPA PANJANG UMUR KEHIDUPAN KITA,
MELAINKAN 
BAGAIMANA KITA MENGISI DAN MENGGUNAKANNYA

HIDUP YANG BERBEDA

Lukas 3:1-22

Prajurit-prajurit juga bertanya kepadanya, 
“Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?”
Jawab Yohanes kepada mereka, 
“Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” 
(Lukas 3:14)

Di tengah citra buruk seputar korupsi, kolusi, dan nepotisme di kalangan para penegak hukum, nyatanya ada sosok polisi yang tetap bersikap sebagai pengayom masyarakat. 

Salah satunya adalah anggota Satlantas Polres Gresik, Aiptu Jailani. Ia dijatah uang saku sebesar dua ratus ribu rupiah per bulan oleh sang istri. Jumlah yang terbatas. Toh bintara muda ini tidak tergoda menambah uang sakunya dari penyalahgunaan tugas. 

Predikat polisi lalu lintas yang akrab dengan “uang damai” tidak berlaku untuknya. Baginya, siapa pun yang melanggar aturan lalu lintas harus ditindak dan mendapatkan surat tilang. Termasuk istrinya sendiri! Ketegasan dan kejujuran Aiptu Jailani patut diacungi jempol.

Selain pemungut cukai, profesi prajurit pada zaman Yesus mendapat cap negatif dari masyarakat karena tindak pemerasan dan perampasan yang kerap mereka lakukan. Salah satu alasannya bisa jadi gaji yang kecil. 

Namun, di tengah penilaian negatif itu, beberapa prajurit mengakui kesalahannya dan ingin berubah. 

Apakah yang sepatutnya mereka lakukan untuk memperbaiki diri di tengah masyarakat? Yohanes Pembaptis menasihati mereka, “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu”.

Orang percaya dipanggil untuk menjadi sosok yang berbeda di tengah lingkungannya. 

Berbeda karena memiliki prinsip yang kuat untuk berlaku jujur dan berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan di tengah maraknya budaya korupsi. 

Berbeda karena menolak berkompromi dengan dosa.

MEMEGANG TEGUH KEJUJURAN 
DI TENGAH LINGKUNGAN YANG TIDAK JUJUR,
PRINSIP INILAH YANG MENJADIKAN ORANG KRISTIANI ITU BERBEDA!

Minggu, 31 Desember 2023

WAJAH WARGA BINAAN MASYARAKAT KATOLIK

  • PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN SERTA PEMBINAAN TETAP DI RUMAH TAHANAN PAJANGAN


Pelaksanaan setiap hari Kamis mulai pukul 09.00 - 12.00 di Gereja Rutan Pajangan yang dibantu oleh petugas dari LP, bapak Juve selaku Penjaga Lapas Kristiani.

  • PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN SERTA PEMBINAAN TETAP DI LINGKUNGAN GABRIEL PAROKI PRINGGOLAYAN, BANGUNTAPAN BANTUL


Pelaksana kegiatan setiap hari Jumat yang dilakukan di tempat rumah warga secara bergilir atau bergantian sebagai sarana menciptakan saling meneguhkan satu sama lain.








  • PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN REMAJA KATOLIK




  • PENDAMPINGAN LANSIA PRINGGOLAYAN

Kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu pagi 06.30 - 07.30 di Gereja Santo Paulus Pringgolayan dengan lebih banyak menitikberatkan pada menjaga kebugaran, kesehatan, melestarikan hidup sehat dengan olah raga bersama.



PENDAMPINGAN BAPAK BAPAK SANTO PAULUS



PENDAMPINGAN LEGIO MARIA

Para Laskar Maria ini adalah kelompok para adi suswa yang penuh dengan kesetiaan dan ketekunan membangun paguyuban yang senantiasa mencintai Ibu Maria dan mencoba meneladan dari berbagai hal dari nilai-nilai dan keutamaan dari Ibu Orang  Beriman ini.



PENDAMPINGAN TETAP IMAN ANAK-ANAK KATOLIK 
Diutamakan anak-anak Katolik yang bersekolah di Sekolah Negeri dan tidak ada Guru pengajarnya baik dari TK, SD, maupun SMP yang berada di wilayah Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dilakukan setiap Senin Siang dan Rabu terutama di wilayah kecamatan Piyungan dan kecamatan Sewon. 





PENDAMPINGAN KELOMPOK IBU BANGUNHARJO 

Kelompok Ibu-Ibu Bangunharjo mengadakan ziarah serta outbond bersama untuk rekreasi sekaligus memperdalam iman mereka bertepatan dengan waktu BULAN ROSARIO. Acara yang dikemas dengan penuh riang gembira dan happy diselenggarakan di Gua Cemara Sewu dan di Ganjuran untuk mengolah tema Bersama Ibu Maria Bunda Kritus yang menjadi semangat dan teladan bagi para ibu Bangunharjo ini.