Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 27 Mei 2023

PENGISIAN DRH PPPK

Peserta yang dinyatakan lulus dalam pengumuman hasil Seleksi Kompetensi PPPK 2022 selanjutnya akan ke tahapan pengisian DRH dan pemberkasan PPPK 2022.

Pengecekan pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022 di laman https://daftar-sscasn.bkn.go.id/login dapat dilakukan dengan menyiapkan username atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan password akun yang telah dibuat sewaktu registrasi.

Berikut ini cara cek pengumuman hasil Seleksi Kompetensi PPPK 2022:

  • Buka laman https://daftar-sscasn.bkn.go.id/login.
  • Masukan username (NIK) dan password akun.
  • Halaman akan menampilkan pengumuman Lulus atau Tidak Lulus setelah peserta berhasil login ke akun.
  • Apabila peserta Lulus akan muncul dropdown untuk memilih apakah melanjutkan ke tahap pengisian Data Riwayat Hidup (DRH) dan pemberkasan atau mengundurkan diri.


Syarat Pemberkasan PPPK 2022

Peserta yang dinyatakan Lulus kemudian menghendaki ke tahapan pengisian DRH dan pemberkasan PPPK 2022 sebaiknya mempersiapkan beberapa data. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah mengisi beberapa data yang diminta diunggah dalam tahapan DRH.

Berikut ini beberapa syarat pemberkasan PPPK 2022:
  1. Pasphoto terbaru
  2. Scan berwarna ijazah asli
  3. Scan berwarna transkrip nilai asli
  4. Printout Daftar Riwayat Hidup (DRH) dari SSCASN
  5. Surat Pernyataan 5 poin
  6. Surat Lamaran
  7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
  8. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani
  9. Surat keterangan tidak mengonsumsi atau menggunakan Napza
  10. Surat rekomendasi pengalaman kerja dan berkinerja baik

Cara Pengisian DRH PPPK 2022

Peserta yang lulus dan melakukan pengisian DRH akan melewati beberapa tahapan. Peserta harus memperhatikan beberapa tahapan-tahapan tersebut supaya tidak menimbulkan kerugian. Berikut ini tata cara pengisian DRH:

Langkah 1 Pengisian Biodata

Peserta lulus yang akan melanjutkan ke tahap pemberkasan dapat memilih “Ya” dan mengklik Pengisian Data Perorangan yang memuat biodata calon PPPK. Kolom yang ditandai dengan warna merah adalah biodata yang wajib diisi.

Apabila kecamatan dan kelurahan tinggal calon PPPK tidak terdaftar, peserta dapat memilih “Lainnya” lalu mengetik nama-nama wilayah di kolom bawah.

Setelah data biodata dirasa telah benar, maka klik tombol “Selanjutnya”. Data tidak akan tersimpan apabila menekan tombol “Resume.”

Langkah 2 Pengisian Riwayat Pendidikan

Pada kolom ini peserta dapat mengisi riwayat pendidikan dan kursus. Pendidikan yang digunakan ketika melamar formasi otomatis muncul, namun dapat dilengkapi kembali di kolom-kolom tersedia.

Perubahan data dapat dilakukan dengan mengklik tombol “Ubah”. Klik “Simpan” setelah data benar.

Langkah 3 Pengisian Riwayat Pekerjaan

Pada halaman ini peserta diwajibkan mengisi riwayat pekerjaan, penghargaan, dan prestasi yang pernah diraih.

Riwayat pekerjaan, penghargaan, dan prestasi yang diisikan adalah yang ada sebelum lulus dan menjadi Calon PPPK.

Langkah 4 Pengisian Riwayat Keluarga

Peserta diwajibkan mengisi seluruh data anggota keluarga seperti pasangan (istri/suami), anak, orang tua kandung (bapak dan ibu), saudara kandung (kakak dan adik), dan mertua (bapak dan ibu).

Apabila pasangan seorang PNS, silahkan ketika NIP pasangan dan nama. Sistem otomatis akan menampilkan data terkait. Sementara jika suami non PNS, silahkan isi kolom-kolom yang diberi tanda bintang lengkap.

Pengisian beberapa anggota keluarga yang non atau PNS tidak hanya berlaku pada pasangan.

Langkah 5 Pengisian Organisasi

Peserta diwajibkan mengisi riwayat organisasi dan data lain yang dibutuhkan dalam proses pemberkasan PPPK.

Langkah 6 Unggah Dokumen

Peserta diwajibkan melakukan dua kali klik DRH yang telah diisikan dengan tombol Cetak DRH Perorangan dan Cetak DRH Riwayat. Peserta kemudian diharuskan menulis beberapa data dengan tulisan tangan di DRH yang telah dicetak, dan wajib diunggah kembali ke SSCASN lengkap tanda tangan.

DRH yang telah ditandatangani wajib diunggah dengan multipage atau hasil cetakan DRH Perorangan dan DRH Riwayat discan menjadi satu halaman. Peserta dapat melakukan perubahan pengisian data sebelum mengklik “Akhiri Proses DRH”.

Tombol “Akhiri Proses DRH” dapat diklik setelah semua data persyaratan lengkap diunggah.

Minggu, 21 Mei 2023

PANDANGLAH PADA YESUS

Mazmur 121

Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. 
(Mazmur 121:2)

Apakah Anda mengenal lagu “Pandanglah Pada Yesus”? Lagu ini ditulis Helen H. Lemmel dalam kondisi hidup yang tidak menyenangkan. Pada pertengahan usia hidupnya, ia menderita kebutaan yang membuatnya ditinggalkan suami. Ia juga beberapa kali mengalami serangan jantung. Lagu yang digubahnya itu menjelaskan “rahasia” yang membuat ia mampu bertahan melalui berbagai situasi yang menyesakkan hingga akhir hidupnya.

Jauh sebelum Helen mengalami berbagai pergumulannya, pemazmur mengalami kerumitan hidup yang tak kalah besar dan menggubah pula pujian yang indah dalam Mazmur 121. Dalam kesulitan, ia berusaha mencari pertolongan. Ia memandang ke gunung-gunung (ayat 1) dan Tuhan (ayat 2). Gunung-gunung batu yang kokoh secara fisik memang dapat menjadi tempat perlindungan yang baik dari serangan musuh. Namun, pemazmur tahu bahwa gunung-gunung itu tidak dapat menjamin keamanan seutuhnya. Ia menyadari bahwa pertolongan sejati itu datang dari Tuhan, meski Dia secara fisik tak tampak. Ia yakin bahwa hanya Tuhan yang mampu menjagainya 24 jam, menaunginya dari segala bahaya, dan yang tidak pernah terlelap (ayat 3-8). Pertolongan Tuhan itulah yang memampukannya melewati setiap pergumulan.

Hidup yang kita jalani tidak mudah. Ada tantangan dan badai yang harus dilalui. Di tengah berbagai kesulitan hidup, kepada apa atau siapa kita mengarahkan pandangan kita—meminta kekuatan dan pertolongan? Adakah hal-hal lain, selain Tuhan, yang menjadi sumber pengandalan diri kita? Pandanglah kepada Yesus—Pribadi yang dapat memberi pertolongan sejati, dan memampukan melewati pergumulan dengan cara-Nya.

LELAH DAN SUSAHKAH JIWAMU, 
SERTA GELAP GULITAKAH?
PANDANGLAH T’RANG JURUS’LAMATMU, 
HIDUPMU ‘KAN BAHAGIALAH.

HATI PENUH PUJIAN

1 Tesalonika 5:12-22

Bersukacitalah senantiasa. 
Tetaplah berdoa. 
Ucapkanlah syukur dalam segala hal, 
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 
(1 Tesalonika 5:16-18)


Pada 1960, Dean Denler, suami Ruth Meyers (penulis 31 Days of Praise), dirawat karena kanker terminal. Saat itulah ia memutuskan untuk membuat kamar rumah sakitnya suatu tempat kediaman istimewa bagi Tuhan. “Aku akan memuji Tuhan sepanjang kekekalan,” katanya kepada Ruth, “tapi hanya selama waktuku yang singkat di bumi aku dapat membawa kesukaan bagi-Nya dengan memuji Dia di tengah kesakitan.” Ketika meninggal, teman dekatnya berkata, “Kamar Dean menjadi suatu tempat suci, ranjangnya sebuah mimbar; dan semua yang datang untuk menghiburnya diberkati.” 

Lagu pujian memang tidak menyembuhkan fisik Dean. Namun, orang dapat mencermati bagaimana pujian yang lahir dari hati penuh syukur mengubah cara pandangnya terhadap penyakit; dan membawa orang lain memuliakan Allah.

Paulus juga berpesan agar jemaat di Tesalonika bersyukur dalam segala hal (ayat 18). Mengapa? Sebab itulah yang dikehendaki Tuhan. Ya, Anda tidak salah baca. Mengucap syukur dalam segala hal adalah kehendak Kristus. Sukacita dan syukur jemaat Tesalonika menjadi teladan bagi banyak orang, bukan karena segala sesuatu lancar bagi mereka (lihat 1 Tesalonika 1:6-9). 

Penindasan tidak menghalangi hati yang dipenuhi syukur melahirkan pujian bagi Tuhan.

Dalam hal apa atau saat-saat seperti apakah Anda memuji Tuhan bersukacita dan bersyukur kepada-Nya? Apakah pujian Anda kepada Tuhan kerap dipengaruhi keadaan sekitar? Pujilah Tuhan, sebab itulah kehendak-Nya. Itu menyukakan hati-Nya, dan membawa orang lain memandang kemuliaan-Nya.

BERSYUKURLAH DALAM SEGALA HAL.
TUNJUKKAN 
BETAPA TUHAN 
LAYAK DIPUJI 
DALAM SEGALA SITUASI.

Minggu, 14 Mei 2023

Laporan Bulanan Penyuluh melalui Aplikasi

 BULAN MARET 2023


Silakan KLIK

Disini disajian beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan melalui media yang dapat diunggah.

BULAN APRIL 2023


BULAN MEI 2023



Kamis, 04 Mei 2023

NERAKA

2 Tesalonika 1:1-12

Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, 
dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya 
(2 Tesalonika 1:9)

Salah satu topik gurauan yang cukup sering dibuat oleh orang Kristiani adalah tentang neraka. Banyak cerita lucu atau tidak serius mengenainya sehingga bisa sampai kepada kesimpulan: “tidak ada yang perlu ditakuti dengan neraka.” Ini ibarat seorang penjinak bom yang sedang menjinakkan bom berbahaya sambil bergurau dengan temannya. Ia sedang menyepelekan sesuatu yang bisa merenggut nyawanya.

Sebagaimana surga, Alkitab juga menandaskan kepastian adanya neraka. Alkitab di beberapa tempat menggambarkan sekilas mengenai tempat ini dan mereka yang akan menghuninya. Neraka dalam banyak hal dikontraskan dengan surga. Ia adalah tempat di mana tidak akan pernah dirasakan kehadiran Allah. Mereka yang dihukum di sana akan mengalami penderitaan fisik dan tentu juga batin. Dan, penghukuman tersebut akan tidak berkesudahan. Di tempat ini, pertobatan dan penyelesalan sudah tidak ada gunanya. Ini bukanlah bentuk kekejaman Allah, melainkan lebih merupakan konsekuensi bagi mereka yang menolak dan memberontak terhadap Dia. Neraka adalah tempat terjadinya keterpisahan dan keterasingan antara manusia dan Allah selama-lamanya (ayat 9).

Neraka sungguh ada karena Allah mengatakannya. Tentu kita tidak akan pernah berharap untuk berada di sana. Namun, mungkin saja kita akan terkejut karena menjumpai sesuatu yang tidak pernah kita harapkan. Kemudian kalau kita juga peduli supaya tidak banyak orang yang menghuninya, jangan bergurau tentangnya. Ceritakan fakta sebenarnya tentang neraka agar semua orang mencari tahu jalan untuk menghindarinya. Sudahkah Anda melakukannya?

NERAKA ADALAH TEMPAT MENGERIKAN
YANG TIDAK PANTAS DIJADIKAN GURAUAN

KESEMPATAN BERSAKSI

Lukas 21:7-19

Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 
(Lukas 21:13)


Menurut Anda, kapan saja waktu yang baik bagi kita untuk bersaksi? Apakah saat ada program penginjilan dari gereja? Apakah saat ada pembicara besar datang untuk mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani? Apakah saat Anda sudah cukup membangun persahabatan yang erat dengan orang-orang di lingkungan Anda?

Perkataan Yesus yang kita baca cukup mengejutkan: Kesempatan bersaksi akan melimpah saat hal-hal buruk terjadi! Pernyataan ini diberikan Yesus dalam rangka menjawab pertanyaan para murid tentang tanda-tanda menjelang akhir zaman (ayat 7). Dia tidak memberikan gambaran yang cukup menyenangkan bagi para pengikut-Nya. Mereka tidak akan luput dari dampak perang, bencana, sakit penyakit, juga pengaruh ajaran sesat (ayat 8-12). Mereka bahkan akan mengalami permusuhan dan kebencian serta aniaya dan penjara dari orang luar dan orang-orang terdekat (ayat 12, 16-17). Yesus mendorong para murid untuk bertahan dan bersaksi. Dia berjanji akan memberi hikmat ketika saat itu tiba (ayat 13-15, 19).

Penderitaan jelas bukan momen yang menyenangkan. Mungkin itu berarti kita terbaring tak berdaya selama berbulan-bulan, kehilangan rumah dan pekerjaan, atau bahkan dipenjara. Apakah kita memandang penderitaan seperti Yesus? Bukan sebagai penghambat hidup atau nasib buruk yang membuat harapan pudar dan hati bersungut. Namun, sebagai kesempatan-kesempatan mempermuliakan Tuhan dan menyatakan pengharapan akan kedatangan-Nya kembali. Jika penderitaan mulai menyapa, mari mohon penyertaan yang dijanjikan Tuhan: hikmat dalam memakai momen-momen sulit itu untuk bersaksi bagi-Nya (ayat 13-15).

JANGAN SIA-SIAKAN PENDERITAAN.
JADIKAN ITU KESEMPATAN UNTUK MENYAKSIKAN TUHAN.

PENGHALANG CINTA

Kisah Para Rasul 10:1-48

Lalu mulailah Petrus berbicara, 
“Sesungguhnya aku telah mengerti, 
bahwa Allah tidak membedakan orang.” 
(Kisah Pr. Rasul 10:34)

Konflik horizontal, baik yang berlatar belakang agama atau suku di berbagai tempat, menyisakan banyak cerita pilu dan menyedihkan. Luka-luka batin menggores hati dan perasaan pihak-pihak yang berseteru. Dan, luka yang muncul tidak mudah untuk dipulihkan. Tidak jarang kemudian muncul kebencian yang mendalam terhadap kelompok lain. Kalaupun tidak ingin membalas dendam, paling tidak mereka tidak akan lagi mau bersentuhan dengan kelompok yang mereka anggap sebagai musuh.


Allah bermaksud mengutus Petrus untuk menyampaikan Injil kepada Kornelius, seorang non-Yahudi yang takut akan Allah. Petrus pernah menerima pesan Tuhan Yesus untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya. Namun, ketika kesempatan untuk menjangkau bangsa lain itu ada di depan mata, Petrus memiliki keberatan pribadi. Darah Yahudi dan rasa bangga yang salah membuat ia sulit untuk mengasihi orang-orang non-Yahudi. Kendati Petrus tahu Kornelius sangat membutuhkan Injil, hatinya belum mampu menuruti keyakinannya itu. Maka melalui penglihatan, Allah membenahi konsep Petrus. Allah ingin menggarisbawahi Amanat Agung-Nya dengan memperlihatkan kasih dan kepedulian-Nya kepada segala bangsa.

Apakah kendala kita memberitakan Injil? Apakah kita punya daftar orang-orang yang tidak kita sukai dan karenanya kita anggap “tidak layak” mendengar Injil? Ataukah kita merasa ada sekelompok orang yang “lebih pantas” didahulukan untuk diselamatkan? 

Kalau kita percaya bahwa Injil diperuntukkan bagi semua orang, mari buktikan dengan memberikan cinta yang sama kepada setiap manusia, siapa pun mereka.

BUKALAH MATA, 
SADARILAH 
BAHWA SETIAP JIWA 
DI SEKELILING KITA,
SIAPA PUN MEREKA, 
AMATLAH BERHARGA.