Berkah Dalem Gusti
Senin, 31 Januari 2022
Menjadi orang Besar
Membela Yesus
Melepas dan Menerima
Mrk 9:41-50
Di sini kita diingatkan lagi tentang tiga zona dalam kehidupan manusia, yang mencakup tangan, kaki, dan mata. Kehidupan orang percaya haruslah utuh untuk Tuhan, dan ia harus berusaha untuk sedapat mungkin meminimalkan kecemaran dengan melepaskan kemelekatan.
ALLAH PUNYA CITA-CITA
Minggu, 30 Januari 2022
Jembatan Kasih Persaudaraan
Janganlah Membangun TEMBOK...
karena akan Membuat kita Terasing....
Tetapi..
bangunlah JEMBATAN,
agar kita senantiasa Terhubungkan"
Dua orang Kakak Beradik, semula hidupnya sangat rukun, tetapi akhirnya terjatuh dalam pertengkaran serius, hanya karena kesalahpahaman kecil di antara keduanya.
Padahal selama 40 tahun mereka hidup Damai Harmonis berdampingan, tanpa pernah ada konflik menegangkan di antara keduanya.
Suatu pagi, lewatlah Seorang Tukang Kayu, mengetuk rumah Sang Kakak.
“Maaf Tuan, saya sedang mencari Pekerjaan,” kata pria itu dengan ramah.
“Barangkali Tuan berkenan memberikan sebuah pekerjaan untuk saya selesaikan.”
“Oh ya!” jawab Sang Kakak.
“Saya punya pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku…. ah... sebetulnya ia adalah Adikku."
“Minggu lalu ia mengeruk bendungan, lalu mengalirkan airnya ke tengah Padang Rumput itu, sehingga menjadi Sungai yang memisahkan tanah kami."
“Hmm, barangkali ia memang sengaja ingin mengejekku, tapi aku akan memberinya balasan yang setimpal."
Di situ ada Gundukan Kayu, aku ingin kau membuat Pagar setinggi 10 meter untukku, sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya.
"Pokoknya, aku ingin melupakannya”..... Ungkap Sang kakak kepada Tukang Kayu itu.
Kata Tukang Kayu,
“Saya mengerti Tuan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa berbahagia.”
Sang Kakak meninggalkan Tukang Kayu itu untuk bekerja sendirian.
Di Sore hari, ketika ia kembali, Tukang Kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Betapa kagetnya dia begitu melihat hasil pekerjaan Tukang Kayu itu.
Sama sekali tidak ada tembok Pagar Kayu sebagaimana yang dimintanya.
Yang ada malah sebuah Jembatan Kayu yang melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang milik adiknya.
Jembatan itu tampak begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.
Dari Seberang, terlihat Sang Adik bergegas menaiki Jembatan itu dengan Kedua Tangannya terbuka lebar.
“Kakakku, kau sungguh baik hati mau Membuatkan Jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah Menyakiti hatimu. Maafkan aku, Kak”*
Dua Bersaudara itu pun bertemu di tengah Jembatan, Saling Berjabat tangan dan Berpelukan......
Selisih paham dan curiga akhirnya luntur di tengah jembatan.
Api Amarah dan Kebencian di antara keduanya telah padam, digantikan dengan hangatnya Jalinan Tali Kasih.
“Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami punya banyak pekerjaan untukmu,” pinta Sang kakak.
“Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,” kata Tukang Kayu, “tapi masih banyak Jembatan lain yang harus segera saya selesaikan......"
Jadi......mari kita bangun lebih banyak Jembatan..... JEMBATAN KASIH PERSAUDARAAN
selagi masih diberikan Kesempatan oleh Yang Maha Kuasa
Karena hidup terasa indah ditengah suasana yang Harmonis, Tenang dan Damai.
050222
-
Ratapan 3:1-26 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3:...
-
Kis 18:1-17 Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari oran...
-
Matius 5 : 13 - 16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. (Matius 5:14) Ketika aliran lis...
-
MAZMUR 15 : 1 - 5 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung- Mu yang kudus? Yaitu dia...
-
Yosua 1:1-9 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah dipe...