Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Minggu, 25 Februari 2024

TIGA PENUH MAKNA

Para pendengar dan sahabat BATIK (BABAGAN NITI KABECIKAN) yang terkasih, 
selamat pagi, salam damai dalam kasih Kristus, Berkah Dalem.

Sutresno Budoyo untuk beberapa menit kedepan akan saya temani untuk berbagi permenungan tentang perutusan kita sebagai para murid Kristus dengan mengambil tema "3 penuh MAKNA" bersama SAYA ROGATIANUS SLAMET WIDIANTONO penyuluh agama katolik BANTUL. 

Sebelumnya marilah kita simak kisah berikut ini:

Saat itu, adalah hari menjelang hari raya Paskah, ya Paskah orang Yahudi sudah dekat. 

Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya : pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, serta penukar-penukar uang duduk di situ. 

Ia membuat cambuk dari tali, dan Yesuspun mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 

Kata Yesus kepada para pedagang merpati itu, kataNya: 
“Hai kamu semua, Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” 

Para Murid Yesuspun teringat, bahwa ada tertulis: 
“Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” 

Orang-orang Yahudipun menantang Yesus, katanya: 
“Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” 

Yesuspun menjawab mereka: 
“Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” 

dan kata orang Yahudi kepada Yesus: 
“Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 

Tetapi yang dimaksudkan Yesus dengan Bait Allah ialah tubuh Yesus sendiri. 

Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. 

Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 

Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia. (bdk.Yoh 2:13-25)

Para pendengar dan sahabat BATIK yang terkasih, sutresno budaya

Dari kisah itu, kita tahu bahwa Yesus marah. Ya Yesus marah sekali.
Yesus marah karena praktek-praktek keagamaan yang tidak benar dan dimanipulasi dengan kepentingan untuk mengeruk keuntungan pribadi. 

Kegiatan religius seperti itu kapan pun dan di mana pun tidak pernah akan berkenan di hadapan Allah. Apalagi semua itu dilakukan di tempat tinggal kediaman Allah. Bukan hanya Gereja, tetapi diri kita jugalah adalah Bait-bait Kudus Allah itu, tempat Allah tinggal dan bersemayam di dunia ini. 

Maka, dengan kemarahan-Nya itu Yesus mengajak untuk menjadikan diri kita sebagai tempat ibadah-Nya yang kudus. 

Yesus mengundang kita untuk setiap kali menyucikan dan membersihkan diri dari kecenderungan-kecenderungan jahat yang mengotori dan membusukkan diri kita. 

Yesus mau agar kita meninggalkan perilaku hidup yang penuh ketamakan, keegoisan, ketidakadilan, dan kemunafikan. Yesus mau agar kita bangkit dan bergerak membangun habitus baru yang berspiritualitas kasih, keadilan, dan damai.

Para pendengar dan sahabat BATIK, kadang sutresno budaya,

Mari kita membangun  habitus baru dari  kata TIGA penuh MAKNA, ya angka 3 yang begitu istimewa dalam kisah itu. Bait suci dirobohkan dan Yesus pun mampu membangun kembali dalam waktu 3 hari.

Tiga penuh makna seperti adanya TRITUNGGAL MAHA KUDUS, ada TRI HARI SUCI, ada 3 Raja dari Timur yang menyembah kanak Yesus, ada peringatan 3 hari dan juga Yesus bangkit setelah 3 hari dimakamkan.

Oleh karenanya, saya menggunakan kata TIGA sebagai dasar membangun habitus baru.

1. T (Tekad dan Tekun)
2. I (Inisiatif dan Inspiratif)
3. G (Giat dan Gotongroyong)
4. A (Adem Ayem)

TEKAD TEKUN
Tekad adalah kemauan kuat yang pasti, bermula dari keyakinan yang teguh dengan maksud yang baik dan benar untuk mencapai tujuan. 

Kebanyakan orang mempunyai tujuan hidup yang mau dicapai dalam kurun waktu tertentu yang sudah di cita-citakan yang disebut target.  Tekad dan target adalah pasangan yang tidak bisa dipisahkan. Tekad tak mungkin ada tanpa target. Target tanpa tekad akan sulit diraih.

Seorang Inspirator dan Motivator, Teng Hui berkata,
"Munculnya tekad perlu didukung oleh nilai-nilai kebaikan karena kebaikan inilah yang mengantar seseorang mencapai target, yang sebaliknya keburukan mengarahkan ke keterpurukan."

"Kebaikan patut dicanangkan sebagai penjuru, senantiasa melakukannya terlepas perbuatan baik itu dihargai atau diremehkan, dipuji ataupun dicela. Kebaikan tetaplah baik, tidak berubah menjadi jelek, sehingga kita bisa menyikapi dengan bijak untuk meredam kecewa dan sedih, bahkan bisa kita bangkitkan Tekat untuk menyemangati berbuat kebaikan untuk mencapai target."

Target bagi orang yang penuh kesadaran akan makna kehidupan adalah tercapainya kebahagiaan sejati yaitu lenyapnya penderitaan dengan memadamkan kotoran batin berupa nafsu keinginan, keserakahan, kebencian dan memahami realita kehidupan yang baik dan benar.

Tentu saja Tekad ini kita barengi dengan tekun, ya dengan semangat ketekunan dalam berproses dan berjuang membangun habitus baru ini.

INISIATIF INSPIRATIF
Inisiatif adalah kemampuan atau kecenderungan untuk mengambil tindakan yang proaktif dan mandiri, dalam mencari solusi untuk masalah atau menciptakan peluang baru. 
Orang yang memiliki inisiatif yang kuat cenderung lebih mampu memotivasi diri sendiri, berpikir kreatif, dan mempertahankan fokus dalam mencapai tujuan.
Inisiatif merupakan kualitas yang penting bagi individu dan organisasi yang ingin mencapai kesuksesan dan pertumbuhan.
Inisiatif ini pun mari kita barengi dengan inspiratif. Ya Inisiatif sekaligus inspiratif agar kita dapat terus berpikir kreatif untuk selalu mengembangkan kemampuan diri kita sehingga tidak berhenti atau mandeg.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar