Matius 8:5-13
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya,
"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku,
tetapi katakan saja sepatah kata,
maka hambaku itu akan sembuh.
(Matius 8:8)
Seorang anak kecil tampak kebingungan mencari bola kecilnya. Setelah beberapa waktu mondar-mandir tanpa hasil, ia secara spontan berdoa, “Tuhan, tolong temukan bolaku.” Bola itu tadi menggelinding menuruni jalan di depan rumah. Setiap orang di rumah telah berusaha ikut mencarinya, tetapi tidak ada yang menemukannya.
Keesokan harinya, anak itu melompat-lompat kegirangan sambil bersorak, “Mama, Yesus telah membawa kembali bolaku!” Sang ibu menengok dari jendela dan melihat bola itu tergeletak di atas rumput. Bagaimana mungkin bola itu bisa ada di sana? Tidak ada yang tahu. Tetapi, anak kecil itu merasa Yesus tidak terlalu sibuk untuk mendengarkan permintaannya.
Perwira ini mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan Sang Penguasa alam semesta, dan ia menyadari bahwa dirinya hanyalah bawahan yang harus taat dan percaya pada apa yang dikatakan tuannya.
Ketika Yesus mengatakan bahwa Dia akan datang ke rumahnya dan menyembuhkan hambanya yang sakit itu, perwira itu buru-buru berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (ay. 8).
Yesus memuji iman perwira ini sebagai iman yang besar.
Iman yang sederhana, namun sangat bermakna. Pengakuan tentang siapakah Yesus Kristus dalam hidup kita dan kepercayaan kita pada apa saja yang sanggup dilakukan-Nya, itulah iman!
Iman yang sederhana ini akan memengaruhi sikap dan keyakinan kita kepada-Nya bahwa apa saja yang Dia katakan pasti terlaksana!
IMAN
MENGARAHKAN KITA PADA KEMAHAKUASAAN TUHAN,
BUKAN PADA KETIDAKMAMPUAN DIRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar