“Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (2 Yohanes 1: 6b)
Ada banyak definisi kasih yang disampaikan oleh orang-orang pintar. Salah satunya disampaikan Carl Menninger, katanya bahwa “Cinta menyembuhkan orang, baik mereka yang memberi ataupun yang menerimanya.”
Secara logika, pengertian ini mungkin bisa kita terima. Tapi pernahkah kita bertanya, kalau menurut pandangan Tuhan sendiri apa sih arti cinta atau kasih itu?
Sebagaimana disebutkan dalam Alkitab, ada 4 definisi kasih (cinta) yang perlu kita ketahui yaitu:
1. Kasih adalah perintah
Tuhan memerintahkan kita supaya saling mengasihi. “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.” (2 Yohanes 1: 6a)
Kita mungkin nggak akan selalu bisa mengontrol emosi kita, dan Tuhan pun tak mungkin selalu memerintahkan kita untuk melakukan segala sesuatunya. Bayangkan gimana kalau Tuhan harus memerintahkan seorang anak kecil yang nangis supaya tiba-tiba senang. Katanya, “Aku perintahkan kau senang.” Sekalipun Tuhan punya kuasa melakukan hal itu, Dia memilih supaya kita sendirilah yang berinisiatif untuk melakukannya. Begitu juga dengan mengasihi. Tuhan mau kita mengasihi orang lain lebih dulu, tanpa harus diperintah.
2. Kasih adalah pilihan
Di 1 Korintus 14: 1 dikatakan, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
Kalau kamu bertindak ‘mengejar’ sesuatu. Itu artinya kamu membuat pilihan. Begitulah halnya dengan ‘kasih’. Mengasihi adalah pilihan. Kita diberi pilihan untuk mengasihi atau tidak. Kitalah yang memilih mencintai orang lain sama seperti Tuhan yang memilih untuk mengasihi kita.
3. Kasih itu adalah tindakan
Kasih atau cinta harus dibuktikan oleh tindakan/perbuatan. Alkitab berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3: 18).
Setiap hari Tuhan menyediakan kesempatan supaya kita bisa menunjukkan kasih ke semua orang di sekitar kita. Hanya saja kitalah yang suka abai dan terlalu sibuk sama diri kita sendiri. Apakah kamu pernah berpikir seenggaknya lebih dulu menanyakan kabar ke orang lain? Pernahkah kamu tergerak pengen menyapa seseorang lebih dulu? Atau pengen membantu orang lain saat mereka tampak kesulitan? Ada banyak dari kita yang melewatkan kesempatan itu karena kita terlalu egois.
4. Kasih adalah komitmen
Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4: 16b bahwa, “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
Hubungan kita dengan Tuhan sangat dipengaruhi oleh hubungan kita dengan orang lain. Kalau kita berkomitmen untuk mengasihi dan tetap mengasihi orang lain, maka kasih yang kita punya itu menyatu dengan kasihnya Tuhan. Saat itulah Tuhan akan tetap tinggal bersama dengan kita, karena Tuhan itu adalah kasih itu sendiri.
Apakah kasih kita sudah sesuai dengan pengertian kasih yang dari Tuhan?
Yuk, belajar menerapkan keempat kasih ini dalam hubungan kita dengan orang-orang di sekitar.
Dunia sedang membutuhkan kasih, semua orang membutuhkan perhatian. Bentuk perhatian ini bisa bermacam-macam.
Bisa dalam bentuk nasihat, penghiburan, kasih mesra dan belas kasihan. Nasihat adalah ajaran, pelajaran baik, anjuran, peringatan dan teguran baik.
Penghiburan adalah perbuatan yang menyenangkan dan menyejukkan hati atas dasar kasih atau tanpa imbalan.
Kasih mesra adalah perasaan sayang yang sangat dan belas kasihan adalah perasaan ikut merasakan seperti apa yang orang lain (empati).
”Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa murid Kristus adalah orang-orang yang dipenuhi dengan kasih. Sanggup menguatkan orang-orang yang sedang lemah, menegur kesalahan dengan lemah lembut, melakukan tindakan yang menyejukkan hati dan memiliki empati kepada setiap orang. Sehingga ciri khas orang Kristen yang penuh kasih, tercermin nyata dalam hidup kita dan dunia bisa merasakannya lewat hidup kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar