Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 30 April 2022

Keselamatan akan salib

Bacaan:
Kis. 4:32-37,
Yohanes 3:7-15

Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Sabda ini merupakan akhir dari perjumpaan antara Yesus dan Nikodemus, seorang Farisi yang datang di waktu malam. Dialog antara Yesus dan Nikodemus ini mengingatkan kita pada peristiwa yang dialami oleh umat Israel di jalan yang menuju ke Teluk Akaba. Di tengah perjalanan itu mereka melawan Allah dan Musa. Mereka mengeluh dan menyalahkan Musa dan Yahwe karena lapar dan tak ada makanan. Karenanya Tuhan mendatangkan ular-ular tedung yang berbisa dan banyak orang Israel mati dipagut ular-ular itu. Kemudian mereka menemui Musa, mengakui kesalahannya telah melawan Allah dan mohon agar dijauhkan dari ular-ular ini. Setelah Musa mendoakan bangsa Israel, Tuhan memerintahkan Musa membuat seekor ular dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Barangsiapa yang dipagut ular dan memandang tiang tembaga itu akan sembuh dan selamat.

Yesus juga ditinggikan di atas kayu salib, agar manusia memperoleh keselamatan. Itulah cara Tuhan menyelamatkan kita melalui salib suci-Nya. Karenanya di setiap panti imam atau altar Gereja selalu dipasang salib besar. 

Setiap kali berdoa di Gereja kita tengadahkan mata dan hati kita memandang salib Kristus. Dialah sumber keselamatan kita, Dialah Sang Penebus dan Penyelamat kita.

Indonesia sungguh mengagumkan, banyak produk kearifan lokal.
Anak Manusia harus ditinggikan, agar yang percaya beroleh hidup yang kekal.




Iman yg Taat

Bacaan:
Kisah Rasul 5:27-33,
Yohanes 3:31-36
Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

“BARANGSIAPA percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (ay.36), inilah ayat penutup atau pamungkas dari kesaksian Yohanes tentang Yesus. Ayat ini juga dapat dimaknai sebagai kesimpulan akhir dari pengajaran Yohanes tentang sikap yang harus dimiliki oleh murid-murid Kristus. Menjadi murid Yesus berarti harus percaya, taat, dan melihat hidup. Percaya dan taat itu bagaikan sekeping mata uang dengan dua sisi, saling mengandaikan dan ada bersama. Kedalaman kepercayaan seseorang dapat dinilai dari ketaatannya pada yang diyakini dan dipercayai. Semakin beriman berarti semakin taat

Dan hasil yang diperoleh dari orang yang percaya dan taat adalah akan melihat atau lebih tepatnya memiliki hidup. Bukan pertama-tama hidup jasmani atau manusiawi tetapi memiliki kepenuhan hidup, yakni hidup dalam damai-sejahtera, hidup dalam kasih, hidup dalam kebersamaan yang akan bermuara pada hidup kekal.

SABDA TUHAN ini mengajak kita untuk bertanya kepada diri masing-masing: sejauh mana ketaatan kita kepada Tuhan yang tidak henti melimpahkan kasih-Nya kepada kita? 


Setiap kali kita bangun tidur dan menghirup udara di pagi hari,
sejatinya kita sedang menghirup nafas kehidupan yang merupakan anugerah pemberian Tuhan. 

Itulah anugerah cuma-cuma atau pemberian dari Tuhan yang sungguh luar biasa, 
anugerah kehidupan. Sudah barangtentu dan sudah sewajibnya kita menanggapinya dengan ketaatan iman. 

Jika demikian kita dilayakkan untuk memperoleh hidup yang kekal. 


Sungguh indah hutan dan lautnya, Raja Ampat tak pernah dilupakan.
Yang percaya dan taat kepada-Nya, akan beroleh kehidupan.