Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 05 Februari 2022

Bersaksi tentang Yesus

Pada masa kini kekuatan utama dalam menjual suatu produk adalah promosi. – mempropagandakan atau mem-perkenalkan produk yang mau dijual. di mana-mana kita dapat melihat papan-papan reklame. Belum lagi, teve, radio, surat kabar, majalah juga diisi dengan iklan-iklan yang memperkenalkan berbagai produk, dari sabun mandi, shampo, kecap, deterjen, sepeda motor dsb. Seringkali suatu produk yang kurang baik dapat laku terjual, bila dipromosikan dengan baik


Tetapi sarana promosi terbaik bukanlah melalui iklan di teve, radio atau papan reklame. Sarana promosi terbaik ternyata adalah melalui promosi dari mulut ke mulut. Perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali pilihan kita membeli suatu barang, ditentukan oleh promosi dari tetangga, teman se kantor, keluarga dsb. 

Ketika pertama kali masuk kota, saya diberi tahu, “di alun-alun ada sate kambing, es campur paling enak”; masuk kota yang berbeda sama, “belanja di situ – murah” “Lho, jangan beli merk itu, kurang bagus, aku biasa pakai ini dan itu." 

Kesaksian adalah promosi terbaik.


Sekarang, apa anda pernah bersaksi tentang Yesus Kristus kepada orang lain? 

Di gereja, dalam komunitas kaum muda misalnya atau di wilayah ada kesempatan untuk bersaksi. Tetapi biasanya kesempatan bersaksi jadi saat teduh – sirep, gak ada yang bersaksi. Atau kalau ada yang bersaksi ya orang-orang itu saja yang bersaksi. Mengapa bisa begitu? Karena kadangkala orang malu atau takut untuk bersaksi. 

Padahal bersaksi = panggilan hidup orang percaya.

Kita malu atau takut bersaksi, karena kita salah mengerti tentang bersaksi. Bagi banyak orang katolik: bersaksi adalah berkotbah tentang Yesus, mengutip ayat-ayat Alkitab, menceritakan pengalaman-pengalaman yang ajaib, mujizat pertolongan Tuhan. Karenanya kita takut bersaksi, kita bungkam, “aku gak pandai bicara”; tidak tahu banyak mengenai Alkitab, karena merasa tidak punya sesuatu yang ajaib untuk disaksikan.

Sedangkan untuk bersaksi tidak perlu hafal ayat-ayat Alkitab, bagikan hukum rohani atau mengalami hal-hal yang luar biasa terlebih dahulu. Karena bersaksi = mem-perkenalkan Tuhan Yesus.

Tuhan berfirman, kamu akan menjadi saksiKU – saksikan Yesus. 


Matias dipilih menggantikan kedudukan Yudas menjadi rasul supaya ia menjadi saksi dengan para rasul lainnya tentang Yesus yang bangkit. (Kis.Ras.1:22). Itulah bersaksi, sederhananya: beritahu orang lain tentang Yesus; bahwa ada seorang “Juruselamat yang hidup”.

Oleh karenanya, bersaksi tak perlu menunggu sampai mengalami hal-hal yang besar dan luar biasa. Kita bisa bersaksi tentang hal-hal yang sederhana yang kita alami. mis. coba anda renungkan pertanyaan saya ini “apakah anda yakin bahwa anda dipelihara oleh Tuhan? 

Dalam hal apa? Bagaimana caranya?”. mis. seorang ibu cari nafkah dengan jualan rujak tolak bantuan, beri pada yang lainnya yang lebih butuh. 

Alasan,”berkat Tuhan gak kurang-kurang”. Hidup ibu yang tenang = kesaksian bagi tetangga-tetangganya

Menggunakan Media Sosial sarana mewartakan Kasih Allah.

Perjumpaan Lewi dengan Yesus, mengubah seluruh jalan hidupnya. Panggilan Yesus membuatnya berani menginggalkan profesinya sebagai seorang pemungut cukai, dana menjalani hidup baru sebagai rasul Kristus dan penulis Injil.


Yesus datang bagi semua orang. Ia tidak pilih kasih, orang berhak memperoleh keselamatan daripaadaNya. Maka sebagai muridNya, kita dipanggil untuk meneladani sikap hidupNya.

Sadari bahwa kita adalah orang berdosa dan tidak layak untuk masuk ke dalam surga. Namun berkat pengurbanNya, relasi kita dengan Allah dipulihkan bahkan kita diangkat menjadi anak-anak Allah melalui sakramen Baptis,

Maka ungkapkan rasa syukur dan terima kasih dengan mewartakan kasih allah kepada siapa saja tanpa memandang perbedaan, termasuk juga kepada orang yang membenci dan memusuhi kita. jalankan tugas perutusan dengan tulus, sukapa cita dan penuh kasih.

Saat ini, mewartakan kasih Allah alangkah lebih mudah. Menggunakan sarana prasarana yang ada terutama sekarang era digital. Bagaimana kita menggunakan media sosial kita. Tidak hanya untuk berjualan atau "pamer" yang kita makan, apa yang terjadi pada kita.

Media sosial, kita gunakan untuk mewartakan kasih Allah yang begitu besar dan diluar batas pemikiran manusia. Banyak cara bisa gunakan misalnya status WA, bagaimana kasih Allah itu nyata kita alami dan kita bersaksi.

Senin, 31 Januari 2022

Pesan Dasyat JADIKAN

Hidup ini cuma sesaat, maka jadikan ia lebih bermanfaat.

Jika air mata adalah beban, jadikan senyum sebagai penawarnya.

Jangan katakan apa yang kau ketahui,tetapi ketahuilah apa yang kau katakan.

Orang seringkali menilai dari apa yang mereka lihat,bukan dari apa yang mereka ketahui.

Jadikan dirimu 'senyuman' bagi sesama, dan


buatlah mereka selalu bahagia bila bersamamu.



Pertolongan Tuhan

Di saat matahari terbenam, pertanda kegelapan malam telah tiba...
Tetapi di setiap sang surya terbit, pasti memberikan harapan dan semangat baru untuk menjadi lebih baik dari kemarin.

Terkadang dalam hidup ini,
ada waktu di mana situasi terasa buruk dan gelap...
Tetapi situasi terburuk pun dapat TUHAN ubah menjadi masa yang terbaik, 
ketika kita memutuskan untuk terus berjalan melanjutkan hidup ini 
bersamaNYA dan tetap percaya pada kasih setia dan pertolongan TUHAN.

Masa lalu tak dapat di ubah, 
tetapi masa depan selalu ada pengharapan dalam TUHAN.
Jangan menyerah untuk menggapai harapan.

Tetap tegar dan berusaha menggali potensi diri.
Jadikan kegagalan hari ini sebagai semangat untuk bangkit lagi hari esok. 
Karena setiap kegagalan membuat kita lebih matang dalam menjalani hidup ini.

Dalam hidup ini ada kecenderungan manusia untuk mementingkan diri sendiri. 

Bahkan, ada seseorang yang berusaha merebut hak orang lain dengan alasan demi keselamatan dirinya. 

Banyak sekali orang yang membutuhkan uluran tangan, 
terkadang kita membiarkan mereka dan tiada rasa peduli.

Pada masa pandemi ini, banyak saudara kita yang kehilangan pekerjaan dan kesulitan untuk mencari nafkah demi mempertahankan hidup bersama keluarganya. 

Banyak sesama kita yang dengan tiba-tiba terpapar Covid, yang tidak kita ketahui asalnya.

Sejatinya kita dapat meniti hidup ini karena kasih Tuhan yang Mahamurah. Kita telah diberi berbagai karunia yang tidak terhingga dari Allah yang Mahamurah. Karunia Allah itu bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk sesama yang membutuhkan.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk berani berkorban dan berbagi untuk sesama yang sangat membutuhkan dengan berbagai cara. Perhatian kepada sesama merupakan bentuk kepedulian dan cinta kita. 


Cinta kepada sesama dapat diungkapkan dalam berbagai macam bentuk tindakan. 
Cinta dapat dibuktikan lewat tindakan, yang mungkin tidak mampu terlihat dengan mata.

Doa adalah bentuk kasih paling tulus yang bisa diberikan kepada sesama. 
Ketika kita tulus mencintai seseorang, kita pasti rela mendoakan seseorang yang kita cintai.

Yesus telah memberikan teladan dan kita disadarkan bahwa mencintai sesama dapat kita lakukan dengan cara memberikan yang terbaik dari diri kita. Kita diajak untuk peduli kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan kita. Sebagai orang beriman, kita dapat mewujudkan cinta sesama dengan perbuatan kasih sebagai bentuk kepedulian.

Marilah kita menyatukan seluruh hidup kita dengan hati Yesus yang senantiasa memberikan perhatian kepada sesama, agar segala perbuatan kita sesuai dengan kehendak-Nya. Sehingga tindakan kita dapat menjadi tanda kehadiran Tuhan yang selalu memberikan pertolongan. Tuhan Yesus memberkati, Bunda Maria mendoakan.

Tetap semangat dan teruslah berjuang..!!

Masih ada Kesempatan

Sebagai Manusia, kita perlu sadar bahwa kesempatan berbuat baik makin terbatas.

Jika Tuhan masih mempercayakan hidup kepada kita, lakukanlah perbuatan-perbuatan yang baik dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya.

Jangan pernah bosan berbuat baik, sekalipun mungkin orang lain kurang menghargai perbuatan baik kita.

Sebuah lagu yang pernah populer mengatakan bahwa "hidup ini adalah kesempatan"




Kesempatan apa?

Kesempatan untuk menjadi berkat, kesempatan untuk melayani Tuhan dan sesama.


Akan ada saatnya nanti, kesempatan itu tidak ada lagi untuk kita.

Mungkin kita masih bernafas dan sadar, tapi kita tidak berdaya.

Mungkin kita memiliki banyak harta, namun karena menderita sakit kita tidak dapat menyampaikan pesan yang baik kepada anak, cucu, dan anggota keluarga kita.


Jika saat itu tiba dan kita harus meninggalkan dunia ini, tak satu pun harta yang dapat kita bawa ke dalam keabadian.

Mari, Sahabat, kita selalu bertekad untuk berbuat baik, kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja.

Pasanglah radar kepekaan Anda untuk mengetahui apa yang sedang diperlukan orang.



Jadi Anda akan selalu diterima di mana pun dengan tangan terbuka.


Kasih

“Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (2 Yohanes 1: 6b)

Ada banyak definisi kasih yang disampaikan oleh orang-orang pintar. Salah satunya disampaikan Carl Menninger, katanya bahwa “Cinta menyembuhkan orang, baik mereka yang memberi ataupun yang menerimanya.” 

Secara logika, pengertian ini mungkin bisa kita terima. Tapi pernahkah kita bertanya, kalau menurut pandangan Tuhan sendiri apa sih arti cinta atau kasih itu?

Sebagaimana disebutkan dalam Alkitab, ada 4 definisi kasih (cinta) yang perlu kita ketahui yaitu:

1. Kasih adalah perintah

Tuhan memerintahkan kita supaya saling mengasihi. “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.” (2 Yohanes 1: 6a)


Kita mungkin nggak akan selalu bisa mengontrol emosi kita, dan Tuhan pun tak mungkin selalu memerintahkan kita untuk melakukan segala sesuatunya. Bayangkan gimana kalau Tuhan harus memerintahkan seorang anak kecil yang nangis supaya tiba-tiba senang. Katanya, “Aku perintahkan kau senang.” Sekalipun Tuhan punya kuasa melakukan hal itu, Dia memilih supaya kita sendirilah yang berinisiatif untuk melakukannya. Begitu juga dengan mengasihi. Tuhan mau kita mengasihi orang lain lebih dulu, tanpa harus diperintah.

2. Kasih adalah pilihan

Di 1 Korintus 14: 1 dikatakan, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”

Kalau kamu bertindak ‘mengejar’ sesuatu. Itu artinya kamu membuat pilihan. Begitulah halnya dengan ‘kasih’. Mengasihi adalah pilihan. Kita diberi pilihan untuk mengasihi atau tidak. Kitalah yang memilih mencintai orang lain sama seperti Tuhan yang memilih untuk mengasihi kita.

3. Kasih itu adalah tindakan

Kasih atau cinta harus dibuktikan oleh tindakan/perbuatan. Alkitab berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3: 18).

Setiap hari Tuhan menyediakan kesempatan supaya kita bisa menunjukkan kasih ke semua orang di sekitar kita. Hanya saja kitalah yang suka abai dan terlalu sibuk sama diri kita sendiri. Apakah kamu pernah berpikir seenggaknya lebih dulu menanyakan kabar ke orang lain? Pernahkah kamu tergerak pengen menyapa seseorang lebih dulu? Atau pengen membantu orang lain saat mereka tampak kesulitan? Ada banyak dari kita yang melewatkan kesempatan itu karena kita terlalu egois.

4. Kasih adalah komitmen

Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4: 16b bahwa, “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”

Hubungan kita dengan Tuhan sangat dipengaruhi oleh hubungan kita dengan orang lain. Kalau kita berkomitmen untuk mengasihi dan tetap mengasihi orang lain, maka kasih yang kita punya itu menyatu dengan kasihnya Tuhan. Saat itulah Tuhan akan tetap tinggal bersama dengan kita, karena Tuhan itu adalah kasih itu sendiri.

Apakah kasih kita sudah sesuai dengan pengertian kasih yang dari Tuhan? 

Yuk, belajar menerapkan keempat kasih ini dalam hubungan kita dengan orang-orang di sekitar.

Dunia sedang membutuhkan kasih, semua orang membutuhkan perhatian.  Bentuk perhatian ini bisa bermacam-macam.

Bisa dalam bentuk nasihat, penghiburan, kasih mesra dan belas kasihan. Nasihat adalah ajaran, pelajaran baik, anjuran, peringatan dan teguran baik.

Penghiburan adalah perbuatan yang menyenangkan dan menyejukkan hati atas dasar kasih atau tanpa imbalan.

Kasih mesra adalah perasaan sayang yang sangat dan belas kasihan adalah perasaan ikut merasakan seperti apa yang orang lain (empati).

”Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa murid Kristus adalah orang-orang yang dipenuhi dengan kasih. Sanggup menguatkan orang-orang yang sedang lemah, menegur kesalahan dengan lemah lembut, melakukan tindakan yang menyejukkan hati dan memiliki empati kepada setiap orang. Sehingga ciri khas orang Kristen yang penuh kasih, tercermin nyata dalam hidup kita dan dunia bisa merasakannya lewat hidup kita.”




Sabar*

Sabar adalah sebuah perkataan yang mudah untuk diucapkan tetapi berat untuk dilaksanakan, namus sabar adalah sebuah keharusan dalam menjalankan kehidupan mengingat beratnya tanggung jawab yang harus ditunaikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sabar tidak hanya berlaku terhadap hal-hal yang tidak disukai saja seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan lain sebagainya, tetapi sabar juga perlu untuk perkara-perkara yang disenangi oleh hawa nafsu. 

Sabar dalam hal ini lebih menitikberatkan pada konsep sabar untuk terapi dalam rangka mewujudkan mental yang sehat. 

Dengan membiasakan perilaku sabar dalam menghadapi segala ujian dan tantangan hidup individu akan lebih tenang, teliti, ikhlas, hati-hati, istiqomah dan tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugas kehidupannya. 


Menjadikan sabar sebagai terapi untuk mencapai atau mewujudkan mental yang sehat, karena mental yang sehat merupakan kunci utama bagi setiap individu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. 

Maka salah satu sarana untuk memperoleh mental yang sehat itu adalah dengan senantiasa melatih dan meningkatkan kesabaran. 

Ada hal yang menunjukkan bahwa pembiasaan perilaku sabar dalam menjalankan kehidupan akan melahirkan pribadi-pribadi yang bermental sehat. 

Pribadi yang bermental sehat akan tergambar dalam sikap dan tindakannya sehari-sehari, seperti manpu mengendalikan diri dengan baik, menerima kenyataan hidup, berfikir tenang dan hati-hati, teguh pendirian dan tidak mudah putus asa, mampu bersikap tenang dan tidak terburu-buru, gemar memaafkan, bersikap ikhlas serta mampu mengendalikan emosi.

Harus kita akui bahwa kesabaran adalah salah satu karakter yang dapat menunjang kesuksesan seseorang tapi tidak mudah untuk dimiliki.


Bagi orang Kristen, memiliki kesabaran itu hukumnya adalah wajib, karena kesabaran adalah bagian dari buah-buah Roh.

Kesabaran itu sebuah kekuatan, bahkan kekuatannya melebihi seorang pahlawan dan orang yang merebut kota.

Ibarat tanaman, kesabaran itu harus dirawat setiap saat supaya dapat tumbuh dengan subur, dan pada saatnya berbuah lebat.

Bila kita perhatikan, orang-orang yang sukses ternyata adalah orang-orang yang memiliki kesabaran. Tanpa kesabaran sulit untuk meraih kesuksesan.

Begitu pula untuk memperoleh jawaban doa diperlukan kesabaran untuk menunggu,karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita

Keberhasilan tidak didapat dengan instan perlu proses yang panjang dan kesabaran,