Ayub 23:1-17
Karena Ia tahu jalan hidupku;
seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
(Ayub 23:10)
“Mengapa ini semua harus terjadi Tuhan?”
Pertanyaan ini sering keluar dari mulut kita. Dalam Kitab Suci, banyak orang melontarkannya kepada Tuhan, mulai dari bangsa Israel yang bersungut-sungut karena tidak memiliki makanan dan minuman sampai pada Paulus yang mempunyai duri dalam dagingnya.
Dalam perikop ini, Ayub bertanya kepada Tuhan mengapa masalah itu menimpanya. Ayub ingin membela diri, mengajukan perkaranya kepada Tuhan, berkeluh kesah bahwa ia tidak sepatutnya mengalami musibah tersebut. Tuhan seakan diam, tidak memberikan jawaban yang melegakannya.
Ada pun para sahabatnya menyalahkannya, menganggapnya kena tulah karena berbuat dosa. Namun, di tengah kebimbangan dan keraguan itu, ada satu pengakuan yang mengandung kepastian: bahwa Tuhan tahu yang terbaik bagi dirinya. Jika Tuhan mengujinya, ia akan menjadi seperti emas.
Ia tidak mengatakan “mungkin”, tetapi “akan”, menunjukkan pengharapan dan keyakinan yang teguh.
Kiranya kita memiliki pengertian seperti Ayub: bahwa Allah tahu jalan hidup yang terbaik bagi kita.
Pemahaman semacam ini akan menolong kita untuk tetap teguh di tengah terpaan berbagai kebimbangan dan keraguan. Saat masalah hidup menerpa kita, kita diteguhkan bahwa Dia tidak meninggalkan kita, namun tengah membentuk kita menjadi emas yang semakin murni.
PENGERTIAN YANG BENAR
TENTANG ALLAH MENJADI SUMBER PENGHIBURAN
SAAT KESESAKAN MENERPA KEHIDUPAN KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar