Ef 4:1-6; Mzm 24:1-6; Luk 12:54-59
Tuhan kita, Yesus Kristus adalah Pribadi yang sangat rendah hati.
Meskipun Allah, Ia rela menjadi manusia dan taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita.
Tuhan Yesus juga penuh kelemah-lembutan dan kesabaran. Ia mengampuni dosa-dosa kita setiap kali kita datang kepada-Nya dengan hati penuh penyesalan seperti yang dilakukan-Nya terhadap perempuan yang berzinah,
Ia tidak menghakimi maupun menghukumnya, Yesus justru menyelamatkannya dan berkata, `Akupun tidak akan menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi` (Yoh 8:1).
Sebagai pengikut Kristus, nilai kerendahan hati, kasih, kelemah lembutan, kesabaran, seharusnya juga terpancar dari sikap hidup kita sehari-hari.
Sebagai pengikut Kristus, nilai kerendahan hati, kasih, kelemah lembutan, kesabaran, seharusnya juga terpancar dari sikap hidup kita sehari-hari.
Hal ini tentu tidak mudah dan butuh perjuangan, apalagi di tengah-tengah dunia yang penuh dengan kesombongan, keegoisan, iri hati dan amarah.
Untuk menjadi rendah hati kita dapat berdoa dan memohon rahmat kerendahan hati.
Kita juga perlu meninggalkan sikap menghakimi, saat kita sadar telah menghakimi orang lain, kita dapat langsung memohon ampun kepada Tuhan.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati (1Kor13:4), maka dengan bersabar, kita dapat lebih mengasihi.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati (1Kor13:4), maka dengan bersabar, kita dapat lebih mengasihi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar