Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 12 Maret 2022

Listen

Kej 15:5-12,17-18
Mzm 27 : 1,7-9,13-14
Flp 3 : 17 - 4:1
Luk. 9 : 28b - 36

"Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." - Luk 9 : 35

Perjuangan hidup yang berat terasa melelahkan. Penyakit yang tak kunjung sembuh membuat patah semangat dan kondisi ekonomi yang terpuruk membuat kehilangan harapan. Mampukah aku menemukan secercah kebahagian dalam hidup?

Pergumulan tak akan berakhir jika aku sibuk mengeluh dan komplain.


Perubahan tidak akan terjadi jika aku terus bersungut-sungut. Aku harus mengubah cara pandang dan berpikir yang tertuju pada Allah serta belajar menjadi serupa dengan Yesus dalam menghadapi salib kehidupan.

Pengalaman bersama Allah seharusnya MENGUBAH diriku untuk datang dan berlari kepadaNya untuk meneguhkan dan menguatkan IMAN-ku. Mensyukuri anugerah, berkat dan mukjizat yang telah kuterima untuk melihat KEMULIAAN kasih Allah dalam perjalanan hidupku.

Aku harus memiliki telinga yang MAU mendengarkan perintah-perintah Allah dan menjadi pelaku firman lewat AKSI NYATA bukan hanya lips service. 

Ada TOTALITAS diri melakukan PERTOBATAN dalam masa pra paskah agar semakin di-BARUI untuk semakin serupa dengan Yesus.


Memiliki waktu HENING bersamaNya dengan meninggalkan segala kebisingan dan rutinitas hidup agar makin PEKA mendengar suaraNya sehingga mampu menjawab panggilan Tuhan dengan taat dan setia.

Cahaya kemuliaan Tuhan akan menyingkirkan kegelapan dan kemuraman dalam hidup serta mengubahnya menjadi sinar terang yang membawa harapan baru untuk hidup yang bersekutu dengan Yesus.

Sudahkah aku makin serupa dengan Yesus dalam melakukan kehendak Bapa?

Sabtu, 05 Maret 2022

How Belajar Mengenali RT 😁 Rancangan Tuhan

"Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."

(Amsal 19: 21)


Sebelum kita melakukan segala sesuatu selalu ada seribu satu rencana dalam benak atau fikiran kita.

Langkah demi langkah kita atur begitu rupa agar hasil yang kita capai boleh maksimal dan tidak mengecewakan.

Untuk itulah setiap orang pasti membuat suatu rancangan terlebih dahulu sebelum ia mengambil keputusan, karena keputusan yang benar akan menentukan berhasil atau tidaknya mencapai target yang diharapkan. "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."


Manusia boleh merancang segala sesuatu menurut keinginannya, namun kita harus selalu melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita karena apa yang kita rencanakan belum tentu sesuai dengan keinginan Tuhan, boleh jadi justru bertoalak belakang dengan apa yang Tuhan mau, sebab firman-Nya berkata,"...rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,..."

(Yesaya 55:8).


_Bagaimana caranya supaya kita dapat mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita, serta menyelaraskan rancangan kita dengan kehendak Tuhan?

Di dalam segala sesuatu kita harus bertanya pada Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepadaNya serta merenungkan firman-Nya, Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi kita. Namun tanpa sadar kita seringkali lebih menuruti jalan fikiran kita sendiri daripada menurut kehendak Tuhan;kita merasa diri sudah mampu. Namun jika pada akhirnya kita mengalami kegagalan, kita complain kepada Tuhan dan menyalahkan-Nya.


Keberhasilan seseorang sangat ditentukan bagaimana ia memiliki penyerahan diri kepada Tuhan dan tunduk pada kehendak-Nya, karena rancangan-Nya selalu yang terbaik!


Amin


Senin, 21 Februari 2022

Pedagang Tempe Tahu Bebek

BERKAT & PERTOLONGAN DI BALIK MUSIBAH

Adalah 'DUA PEDAGANG', satu 'Pedagang TAHU' dan satu lagi 'Pedagang TEMPE'.
Kedua nya bertetangga rumah di desa, tetapi beda keyakinan..
'Pedagang TAHU' setiap mau berangkat kerja selalu ber DOA, memuji dan menyembah Tuhan dulu baru berangkat dagang..

Sedangkan 'Pedagang TEMPE' biasa biasa saja.
Pagi itu keduanya bersama memikul dagangan mereka masing masing melewati pelataran sawah untuk sampai di pinggir jalan raya, dan meneruskan perjalanan mereka ke kota naik 'Angkot Langganan' mereka.

Pagi itu habis hujan karena jalan licin menelusuri jalan becek, kedua nya terpeleset jatuh sebelum sampai pinggir jalan raya... dagangan mereka berantakan...

'Pedagang TEMPE' melihat dagangannya yang berantakan lalu memungutnya dan memasukkannya kembali ke dalam keranjang...

Sedangkan 'Pedagang TAHU' dagangannya hancur...

'Pedagang TAHU' sepertinya menyesali nasibnya, dan berkata dalam hati..

"(sedih) TUHAN, Bukan kah tadi pagi saya sudah ber DOA kepada-Mu... untuk menjaga dan melindungiku...

Tetapi kenapa Musibah ini terjadi..?

"PEDAGANG TEMPE" : (tersenyum) Untung dagangan Tempe saya keras, tidak seperti Tahu yang lembek...

Sesudah memunguti dagangan Tempe nya, berkata..

"PEDAGANG TEMPE" : Ayo pak, lanjut jalan, nanti 'Angkot Langganan' kita kelewataan...
"PEDAGANG TAHU" : Tidak mungkin saya jual TAHU yang sudah hancur begini pak...


Dengan perasaan sedih, ia memunguti Tahu nya yang hancur berantakan...
"PEDAGANG TEMPE" : Kalau begitu saya jalan duluan iya..

"Angkot Langganan" Pasti sudah nunggui kita..

Pedagang Tempe bergegas pergi, sementara Pedagang Tahu kembali ke rumah dengan hati yang sedih, membawa Tahu nya yang hancur...
Sesampai di depan rumah dia melihat 'Juragan Bebek' sedang ngobrol dengan istri nya.

Ketika 'Juragan Bebek' melihat 'Pedagang Tahu' pulang, ia kelihatan senang, lalu menghampiri.
"JURAGAN BEBEK" : Puji TUHAN, saya kiraiin tadi bapak ke kota dagang Tahu nya..

"PEDAGANG TAHU" : (heran) Ada apa pak...?

"JURAGAN BEBEK" : Saya butuh tahu tahu hancur yang bekas dagangan yang tidak laku, buat makanan bebek saya...

"PEDAGANG TAHU' : Tahu yang hancur...?!

"JURAGAN BEBEK" : iiya..

Saya mau beli yang banyaak... karena pakan bebek saya habis hari ini, belum datang dari kota...

Wajah si Pedagang Tahu yang tadi nya sedih, langsung berubah ceriaa... sambil menunjukkan 'Tahu' nya yang 'Hancur'... lalu memberikan nya kepada 'Juragan Bebek'... dan terjadi transaksi bayar membayar...


Malam hari nya 'Pedagang Tahu' duduk di teras rumah sambil mendengar kan lagu rohani.

Tiba tiba dilihatnya "Pedagang Tempe" sedang dituntun berjalan dengan keadaan tubuh penuh luka diperban, kondisi nya sangat memperihatinkan, dengan hati penasaran ia menghampiri.

"PEDAGANG TAHU" : (penasaran) Bapak kenapa..?

"PEDAGANG TEMPE" : Untung bapak tidak dagang tadi pagi... Angkot Langganan kita masuk jurang, penumpangnya ada yang meninggal...!

'Pedagang Tahu' tertegun, lalu menangis haru dan berkata '"Yaa... TUHANku.. betapa BAIK nya Engkau"...
Yeremia 29 : 11
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
TUHAN, punya rencana melarang 'Tukang Tahu' agar tidak berdagang naik Angkot, melalui musibah pagi hari... dan TUHAN menggantikan dagangan Tahu nya yang hancur diborong 'Juragan Bebak'...
Jangan pernah menyalahkan TUHAN karena kita tidak tahu, apa Rencana TUHAN buat kita.
Seperti si "Pedagang Tahu" dia tidak tahu rencana TUHAN di balik Hancur nya Dagangan Tahu nya.
Di balik musibah Tahu nya yang Hancur, ada PERTOLONGAN, BERKAT TUHAN yang tersembunyi.
Roma 8 : 28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
"Pedagang Tahu" tidak tahu kalau Pertolongan Keselamatan dan Berkat TUHAN sudah disediakan bagi nya...
Seandainya dia tidak diperhatikan TUHAN, dia pasti kena musibah karena Angkot Langganannya masuk jurang dan dagangan Tahu nya juga pasti hancur..
Mari tetap setia datang berDoa, memuji dan menyembah TUHAN setiap hari, karena rancangan TUHAN selalu akan yang terbaik bagi kita... haleluya...

TUHAN MENGENAL HATI ORANG YANG SELALU BERSERU KEPADANYA, DAN TAK PERNAH DI TINGGALKAN NYA.

Nahum 1 : 7
"Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya."

Rabu, 16 Februari 2022

PERSEMBAHAN - UNGKAPAN SYUKUR

1Sam 1:20-22,24-28
“Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan.”


Bagaimana menyatakan syukur terdalam kita? Banyak orang mengira asalkan memberi persembahan yang lumayan banyak, katakanlah lebih dari sepuluh persen – bukankah persepuluhan itu kewajiban minimal (Untuk umat Kristen non Katolik)? – maka itu sudah sesuatu yang menunjukkan lebih dari sekadar kewajiban. Tentu Tuhan senang dengan persembahan demikian.

Seringkali kita salah mengerti konsep ucapan syukur dan makna persembahan. Kita mengucap syukur karena Allah telah berkarya dalam hidup kita dengan karya yang tidak bisa dibandingkan atau dibalas dengan cara apapun. Baik karya-Nya terbesar, yaitu keselamatan dalam Kristus, maupun berbagai kebaikan Tuhan yang kita alami dalam perjalanan iman kita, semua itu adalah anugerah. Maka ucapan syukur adalah pengakuan bahwa semua berasal dari Allah, dan tidak ada satu hal pun yang boleh kita klaim karena jasa atau kelayakan kita. Dengan sendirinya, persembahan kita berikan bukan karena kebaikan kita melainkan keluar dari hati yang tulus bersyukur atas kebaikan-Nya.

Itulah yang dilakukan Hana setelah Tuhan “mengingat” dirinya dan mengabulkan permintaannya. Ucapan syukur Hana tercermin dari nama putranya, Samuel. Samuel adalah pemberian Allah. Oleh karena itu sebagai persembahan syukur, Samuel dipersembahkan untuk melayani Tuhan sekehendak-Nya. Inilah persembahan yang berkenan kepada-Nya: “seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.”


Banyak keluarga melihat sikap Hana ini sebagai teladan untuk mempersembahkan anak sulung sebagai hamba Tuhan. Tentu tidak setiap anak sulung dari keluarga Kristen, Tuhan pilih dan panggil untuk menjadi hamba-Nya secara khusus. Jauh lebih penting bagi kita untuk melihat teladan Hana sebagai respons yang tepat terhadap anugerah. Berikan yang terbaik, yang Tuhan mau kita persembahkan sebagai ucapan syukur dan pengakuan, bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan semata.