Berkah Dalem Gusti

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono,SS ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Jumat, 26 Maret 2021

Pantang Putus Asa

Yehezkiel 37:21-28, dan Yohanes 11:45-56

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.


Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?” (Yoh.11:45-46.53-56)

PERISTIWA Yesus membangkitkan Lazarus dan kemudian hidup kembali memang menjadi buah bibir, karena Lazarus sudah dibaringkang di kubur selama empat (4) hari. Beberapa saksi mata yang menyaksikan mukjizat itu percaya pada-Nya, tetapi yang lain tidak. Mereka yang tidak percaya bersekongkol dan mencari cara serta alasan untuk membunuh-Nya. Sebuah tindakan gelap mata dan di luar nalar. Jika kita renungkan dengan seksama, memang tantangan yang dihadapi Tuhan silih berganti. Betapa berat beban yang dihadapi Tuhan menjelang Ia mengakhiri karya-Nya. Tuhan banyak dicela dan dicari-cari kesalahannya. Kita bisa membayangkan betapa beratnya pikiran dan perasaan yang membebani batin-Nya hingga nantinya membawa-Nya kepada peristiwa penderitaan dan kematian-Nya. Ia tahu apa yang akan terjadi dan dialami. Namun Tuhan tak bergeming. Ia tak menolak dan menghindar dan semua peristiwa dihadapinya dengan tenang. Tekad dan kehendak-Nya makin kuat. Komitmen untuk setia pada kehendak Bapa pun semakin kokoh. Inilah teladan indah dari Tuhan yang pantas kita perjuangkan di mana kini. 

*Apakah kita juga setia terhadap beragam tantangan dan kehidupan? 

Apakah kita setia  memperjuangkan iman? Atau kita mudah putus asa dan menyerah? 

Semoga pelita sabda hari ini sungguh meneguhkan kita agar makin setia dalam menghayati iman dan tak mundur terhadap segala tantangan kehidupan.*


Berkah Dalem 


Rm.Istata

Senin, 22 Maret 2021

Ikut YESUS ikuti JALAN SALIBNYA





BAIT ALLAH di Yerusalem memang megah dan indah.

Kenisah kedua ini direnovasi Herodes Agung sejak tahun 20 SM dan baru rampung tahun 64 M.

Bangunan megah ini menjadi kebanggaan umat Yahudi.

Mereka yakin bahwa kebesaran TUHAN tercermin dalam kemegahan rumah-Nya.

Begitu banyak uang dan tenaga dikorbankan.

Konon, Herodes mengerahkan 100.000 tukang untuk pekerjaan renovasi itu, ditambah dengan 1000 Imam untuk merenovasi bagian-bagian suci, yang tidak boleh dimasuki para pekerja biasa.

Bangunan dan buatan manusia memang selalu multi-wajah.

Di balik kemegahan tentu ada kebanggaan.

Tetapi terselip juga cerita tentang penindasan, kerja-paksa, atau upah yang tak-layak.

Syukurlah, Gereja mengajak kita untuk mengangkat muka.

Jangan terlena dengan kemuliaan dan kemegahan dunia.

Itu semua hanya sementara.

Buktinya sudah ada: Bait Allah !

Hanya 6 tahun kemudian, bangunan megah itu luluh-lantak oleh pasukan Roma.

Nubuat Yesus ini jelas menjadi peringatan untuk kita: jangan memegahkan bangunan, atau apapun buatan manusia !


Yesus berbicara tentang hancurnya Bait Allah sebagai ilustrasi Akhir Zaman.

Peristiwa yang membuat shock umat Yahudi itu menjadi cerminan bagi peristiwa nanti.

Akan tetapi, Yesus sejak awal menegaskan bahwa peristiwa akhir itu masih jauh.

Masih banyak peristiwa, pengalaman, penderitaan, dan rintangan yang dihadapi para murid-Nya.

Ini penting, sebab peristiwa “penghancuran” berskala nasional seperti itu mudah saja dihubung-hubungkan dengan datangnya para pahlawan dan pembebas, para pejuang nasionalis yang mengklaim diri mesias dan memobilisasi massa untuk mengangkat senjata.

Yesus memberikan jawaban ganda:

● Pertama, jangan percaya pada jalan-jalan kekerasan

Bagi Yesus, itu adalah jalan yang sesat

● Kedua, jangan menyerah pada ketakutan dan teror

Lalu, sikap apa yang harus dibangun ?

Senantiasalah “waspada !”.

Kata ini berkaitan dengan verba “melihat”, artinya: kita harus menjalani hidup dengan tenang dan berwawasan iman, agar sepenuhnya sadar bahwa Allah tengah berkarya dalam setiap peristiwa dan kejadian.


Kepastian akan kedatangan TUHAN tidak menghilangkan penderitaan dan ujian.

Para murid-Nya pasti akan mengalami perlawanan dan penindasan dari pimpinan politik dan agama, bahkan dari kaum kerabat.

Mengikuti Yesus berarti mengikuti jalan-Nya.

Perjalanan kepada kebangkitan pasti melalui jalan Salib.

Mahkota kemuliaan bisa digapai lewat pelbagai mahkota duri dalam hidup kita.

Bagaimana kita harus bersikap ?

Tuhan memberi kita kiat dan jaminan, yakni:

■ Pertama, jadikanlah penganiayaan dan penderitaan itu sebagai kesempatan untuk bersaksi

Itulah inti dari kemartiran kita: menjadi saksi bagi Kristus di tengah dunia yang tidak ramah dan penuh ancaman

■ Kedua, Tuhan menjamin penyertaan-Nya

Justru dalam penderitaan dan penganiayaan karena iman akan YESUS, maka kita akan semakin merasakan penyertaan, tuntunan, dan perlindungan-Nya.

Ia akan memberi kita “hikmat yang tidak dapat ditentang oleh manusia”.

Namun, itu bukan berarti kita akan selalu menang dalam debat, melainkan bahwa semua penganiayaan yang dialami tidak akan membungkam kesaksian kita dan membendung pewartaan Kabar Baik-Nya


Edi Hartanto|GOD is GOOD||

Berkah Dalem

Sapaan Inspirasi

Salam Damai 
Salam Toleransi 
Salam Kasih

Mari kita menjadi pewarta pawarta kabar sukacita dengan menggunakan kata-kata yang mempunyai makna.
Kata-kata yang memiliki kekuatan Kata-kata yang menjadi daya pengaruh bagi sesama untuk semakin terciptanya Kerajaan Allah di dunia ini 

Selamat berjuang !
Kasih Tuhan Yesus senantiasa menyertai.