Roma 15:1-13
Sebab itu terimalah satu sama lain,
sama seperti Kristus juga telah menerima kita,
untuk kemuliaan Allah.
(Roma 15:7)
Ketika masih kecil, saya pernah bertengkar dengan adik. Hingga beberapa hari kami tidak bertegur sapa. Saya lupa persisnya penyebab pertengkaran itu.
Namun, saya tidak dapat lupa nasihat Ibu, “Apa pun kesalahannya, ia adalah adikmu. Suka atau tidak suka, ia tetap adikmu. Tidak ada yang dapat mengubah itu. Mau sampai kapan kamu bertengkar?”
Ibu selalu mengajarkan kepada kami untuk dapat menerima saudara kami. Kami harus saling mengampuni dan mengasihi karena kami adalah saudara dan tidak ada yang dapat mengubah hal itu.
Kita juga satu keluarga di dalam Kristus. Kita tidak pernah dapat memilih siapa yang menjadi keluarga kita. Keluarga adalah anugerah yang Tuhan berikan.
Paulus pun menasihati jemaat di Roma agar dapat menerima satu sama lain sebagaimana Kristus telah menerima kita dengan semua kelemahan kita. Kita harus meneladani Kristus. Kita yang kuat harus menanggung mereka yang lemah dan tidak mencari kesenangan diri sendiri.
Dalam berhubungan dengan saudara seiman, kita juga sering menemui masalah karena perbedaan kepribadian, kesalahpahaman, perbedaan pendapat, dll. Ketika hal itu terjadi, ingatlah bahwa bagaimanapun juga mereka adalah saudara kita dalam keluarga Allah.
Janganlah menjauhi atau mengucilkan mereka. Sebaliknya, kita harus menerima, mengampuni, dan mengasihi mereka sama seperti Kristus telah menebus kita, orang berdosa.
Ketika kita saling mengasihi, dunia akan melihat bahwa kita adalah anak-anak Allah. Nama-Nya dipermuliakan.
KRISTUS MENGINGINKAN AGAR KITA SEBAGAI SATU KELUARGA
SALING MENERIMA, MENGAMPUNI, DAN MENGASIHI DI DALAM KASIH-NYA